“Team 8 Plus” Usung Lukman Mahfoedz Masuk Kabinet

Friday 10 Oct 2014, 2 : 48 pm
by

JAKARTA-Para tokoh industri perminyakan nasional yang bergabung dalam “Team 8 Plus” mengharapkan agar Pemerintahan Joko Widpdo-Jusuf Kalla dapat mempertimbangkan untuk menunjuk salah seorang anggota Team 8 Plus, Lukman Mahfoedz, sebagai Menteri ESDM dalam susunan kabinet yang dibentuk.

Dalam pandangan Team 8 Plus, Lukman memiliki pengalaman dan pengetahuan mendalam tentang permasalahan dunia migas serta mempunyai rekam jejak yang baik serta integritas yang tinggi. Sebagai seorang ‘pemain hulu migas’ yang handal, Lukman dipandang sangat tepat untuk menduduki posisi tersebut mengingat situasi kritis yang dihadapi negara kita dalam mengatasi kebutuhan energi yang makin meningkat sementara produksi migas terus menurun. “Apabila bidang energi tidak ditangani oleh orang yang tepat, status negara kita sebagai “net energy importer” yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2019 bisa berkelanjutan dan semakin kritis,” demikian siaran pers Team 8 Plus yang diterima redaksi beritamoneter.com di Jakarta, Jumat (10/10).

Team 8 Plus adalah kelompok diskusi non-partisan dan independen, tanpa membawa bendera perusahaan atau afiliasi apapun, yang terdiri dari individu-individu yang semuanya sedang atau pernah menduduki posisi eksekutif/manajemen puncak di berbagai perusahaan migas nasional dan/atau internasional dengan total pengalaman kerja gabungan lebih dari 350 tahun. Kelompok ini terbentuk pada tahun 2005 yang pada awalnya terdiri dari delapan orang (Team 8). Dalam perjalanannya kelompok ini berkembang menjadi 11 orang, sehingga menamakan dirinya Team 8 Plus, yang terdiri dari (disusun berdasarkan abjad): Abdul Hamid Batubara, Dudung Natanegara, Lukman Mahfoedz, Maman Budiman, Mohammad Sugiarto, Rashid Mangunkusumo, Sammy Hamzah, Supramu Santoso, T. N. Machmud, Tjetjep Mulyana dan Wahjudin Judiana Ardiwinata.

Lukman Mahfoedz lahir di Surabaya, 26 Februari 1954, lulusan tahun 1980 dari Institut Teknologi Surabaya (ITS), jurusan Teknik Mesin. Lukman memulai karirnya di suatu perusahan konstruksi, kemudian bergabung dengan Perusahaan Huffco/VICO Indonesia di tahun 1983, yang merupakan pemasok gas awal ke Kilang LNG Bontang. Selama di Huffco/Vico Indonesia, Lukman memegang berbagai posisi seperti Engineering Construction, Project Management, dan General Support selama hampir 18 tahun sebelum kemudian pindah ke BP Indonesia di tahun 2000. Di BP Indonesia yang bersangkutan pernah menjabat sebagai Senior Vice President Tangguh LNG, bertanggung jawab atas pengembangan proyek LNG Tangguh. Di bulan April 2005, Lukman keluar dari BP untuk bergabung dengan Medco sebagai Direktur Utama PT. Medco E&P Indonesia yang berada dibawah naungan PT. Medco Energi Internasional Tbk. (MedcoEnergi). Sejak Mei 2008 sampai 2011 Lukman kemudian diangkat sebagai anggota Dewan Direksi MedcoEnergi. Pada bulan Mei 2011 yang bersangkutan ditunjuk sebagai Presiden Direktur dan CEO MedcoEnergi dan telah menunjukkan prestasi yang sangat mengesankan, terbukti dengan makin berkembangnya bisnis perminyakan MedcoEnergi sampai ke arena internasional, utamanya di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.

Sebagai seorang yang aktif berpartisipasi memberikan masukan untuk masalah peraturan di industri migas di berbagai forum, Lukman juga menjadi bagian dari “Board of Directors” di Indonesian Petroleum Association (IPA), dan pada saat ini menjabat sebagai President IPA untuk dua tahun berturut-turut (2013 dan 2014). (ALFONS)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Wapres: Stabilitas Ekonomi dan Politik Kunci Investasi Berkelanjutan

JAKARTA-Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan pentingnya stabilitas ekonomi dan

84 Pemda Sepakat Dengan DJP Dalam Pemungutan Pajak

JAKARTA-Direktorat Jenderal Pajak (DJP) secara resmi menandatangani perjanjian kerja sama