TEI 2014 Bukukan Transaksi Sebesar USD 1,42 Miliar

Wednesday 15 Oct 2014, 5 : 44 pm
by
Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Natan Kambuno, mengungkapkan cara mengubah hambatan tersebut adalah melalui pemetaan dan memanfaatkan hasil-hasil kerja sama perdagangan internasional.
Ilustrasi

JAKARTA-Pameran dagang terakbar Trade Expo Indonesia (TEI) 2014 secara total berhasil membukukan transaksi sebesar USD 1,42 miliar.

Transaksi produk sebesar USD 814,31 juta melampaui target yang telah ditetapkan sebesar USD 800 juta yang artinya meningkat 17.64% di bandingkan transaksi produk TEI tahun lalu.

Sementara itu sektor jasa mencatatkan transaksi sebesar USD 105,09 juta atau meningkat 59,48%.

Untuk rencana investasi tercatatkan sebesar USD 500 juta.

Produk yang paling diminati buyers selama penyelenggaraan TEI 2014 adalah furnitur, makanan olahan, tekstil dan produk tekstil, building materials, serta kertas dan produk kertas. Permintaan untuk produk-produk tersebut sebagian besar berasal dari Kanada, India, Australia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Sementara permintaan sektor jasa sebagian besar berasal dari Jepang, Malaysia, Qatar, Ethiopia, Taiwan, dan Belanda. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) juga mencatat jumlah permintaan tenaga kerja Indonesia sebanyak 11.961 orang dari 19 negara.

“Hal ini menunjukkan keunggulan kompetitif di sektor jasa yang dimiliki Indonesia. Apalagi, memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 persaingan jasa akan makin ketat. Para pekerja asing akan bebas masuk ke Indonesia dan bersaing dengan tenaga kerja dalam negeri. Jasa hospitality paling diminati buyers, disusul jasa di bidang konstruksi, teknik, agrikultur, perikanan, manufaktur, serta kesehatan,” ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (15/10).

Di sisi lain, rencana investasi yang diminati antara lain adalah manufaktur, properti, energi, infrastruktur, pertambangan, dan industri makanan, dengan investors yang berasal dari 13 negara, di antaranya Korea Selatan, Taiwan, Aljazair, dan Australia.

Lebih lanjut, Bayu menegaskan bahwa pelaksanaan TEI kali ini lebih menekankan pada peningkatan ekspor jangka panjang dibandingkan transaksi jangka pendek.

Oleh karena itu, selama lima hari pelaksanaan TEI dilaksanakan kegiatan business matching sebagai langkah mengembangkan kontak dagang ke tahap yang lebih potensial.

“Ini dilakukan Kemendag untuk memfasilitasi pertemuan antara visitors dan exhibitor untuk penjajakan peluang kerja sama,” ujarnya.

Selama penyelenggaraan TEI 2014 juga dilakukan beberapa penandatanganan kontrak dagang antara eksportir Indonesia dengan importir negara sahabat, antara lain Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan Jerman.

“Kontrak dagang yang ditandatangani tersebut antara lain untuk produk makanan olahan, furnitur, produk karet, green building material dan produk garmen,” tambah Bayu.

Selain itu, guna mendukung peningkatan ekspor nonmigas nasional, pada 8 Oktober 2014 lalu juga dilakukan penandatanganan kerja sama promosi ekspor antara Kemendag dengan Import Promotion Desk (IPD) Jerman.

Kerja sama ini fokus pada upaya mendorong ekspor tiga kelompok besar produk, yaitu natural ingredients for food, pharma and cosmetics, fresh fruit and vegetables.

Sedangkan, visitors mancanegara yang hadir sejumlah 14.345 yang berasal lebih dari 125 negara. Visitors dengan jumlah terbesar berasal dari Malaysia.

Posisi kedua dan seterusnya diikuti oleh India, Singapura, Saudi Arabia, dan Bangladesh. Jumlah pengunjung TEI 2014 meningkat 53,54% bila dibandingkan dengan TEI 2013 yang hanya dikunjungi oleh 9.343 visitors dari 118 negara. Pada penyelenggaraan TEI 2014, sebanyak 1.543 delegasi misi dagang dari 64 negara juga turut hadir.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Polisi Tangsel Tangkap 3 Ayah Tiri Yang Cabuli Anak Dibawah Umur

TANGERANG- Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Tangerang Selatan (Tangsel)

OJK Monitor Penyelesaian Kewajiban PT Jiwasraya

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut baik upaya yang telah dilakukan