Tekanan Inflasi Bersifat Temporer

Friday 8 Mar 2013, 11 : 12 am
by

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mengaku tidak khawatir dengan tekanan inflasi Februari 2013 yang relatif tinggi. Bank sentral menilai, tekanan inflasi itu hanya bersifat temporer dan bukan karena faktor fundamental ekonomi.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Halim Alamsyah mengatakan, BI akan mengambil sejumlah langkah untuk mengembalikan tren inflasi. “Kenaikan inflasi itu bukan karena faktor fundamental, melainkan karena volatile food. Lebih mengarah ke permasalahan berupa keterbatasan pasok sementara,” kata Halim Alamsyah di Kompleks Perkantoran BI Jakarta, Jumat (8/3).

Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa inflasi Februari tahun ini mencapai 0,75 persen atau tertinggi sejak sepuluh tahun terakhir.

Terkait dengan itu, lanjut Halim, Bank Sentral akan terus meningkatkan kinerjanya dalam menjaga stabilitas perekonomian. “Sampai saat ini tugas BI menjaga inflasi, sebisa mungkin kami menjaga kestabilan nilai tukar rupiah yang dikaitkan dengan kurs,” ucapnya.

Dalam konteks inflasi, kata dia, saat ini memang ada sedikit kenaikan dibandingkan sebulan sebelumnya. “Tetapi, Pemerintah dan BI akan mengambil langkah-langkah yang ke depannya mengarahkan pada kembalinya tren kenaikan inflasi, supaya sesuai dengan target BI. Demikian juga dengan kurs, saya pikir, sampai Januari 2013 (year-to-date), rupiah cenderung menguat,” tutur Halim.

BI menargetkan, inflasi 2013 sebesar 4,5 persen plus minus 1 persen. Halim menegaskan bahwa target tersebut yang akan berupaya dipertahankan BI melalui sejumlah kebijakan yang saat ini tengah diterapkan, maupun melalui langkah-langkah strategis yang diharapkan mampu menekan inflasi.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pendapatan Menurun, Laba Bersih ARCI di 2021 Cuma USD75,18 Juta

JAKARTA-PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) pada Tahun Buku 2021 hanya
Benny Sabdo

Sketsa Hukum Pemilu Indonesia

Oleh: Benny Sabdo Mengapa sketsa? Dalam sebuah karya seni, sketsa