Tenaga Medis, Pahlawan Kesehatan

Thursday 9 Apr 2020, 9 : 09 pm
Sultan Baktiar Najamudin

Ancaman Ekonomi
Selain itu, pemerintah juga membuat aturan agar dana desa yang  menjadi bagian dari TKDD ( Transfer ke Daerah dan Dana Desa) dapat digunakan untuk jaring pengaman sosial berupa BLT ( Bantuan Langsung Tunai) bagi warga miskin dan kegiatan penanganan wabah covid 19.

Semua struktur negara bergerak dari yang paling atas sampai paling bawah. Dari pemerintah pusat sampai pemerintah daerah bahkan tingkat desa, rw dan rt. Semua lembaga formal menyatakan waspada dan darurat corona. Tidak ketinggalan para tokoh agama, tokoh masyarakat, seniman, politisi dan semua lapisan masyarakat, semua bersuara perang terhadap corona. Mereka mengambil peran masing-masing untuk menyelamatkan, diri, keluarga dan lingkungannya dari wabah Covid 19.

Tak ketinggalan juga kami dari lembaga Dewan Perwakilan daerah Republik Indonesia. Sebagai representasi formal masyarakat daerah di pusat, kami juga mengambil inisiatif dan langkah cepat sebegai bentuk antisipasi penyebaran Covid 19. Jauh hari sebelum Jakarta ditetapkan darurat Corona, kami telah mengadakan rapat pimpinan dan mengambil keputusan agar anggota DPD RI yang saat itu masih kegiatan reses di daerah pemilihannya yang seyogyanya harus kembali lagi  ke Jakarta untuk rapat paripurna, dimohon untuk tetap tinggal di daerah pemilihan masing-masing.

Pimpinan lembaga memberikan tugas khusus kepada semua senator untuk fokus membantu penanganan wabah corona bersama-sama dengan stake holder dan masyarakat di daerah masing-masing. Seperti melakukan edukasi ke masyarakat terkait dengan saran pemerintah mengenai sosial distancing, work from home, pembagian masker dan handsanitizer serta Alat Perlindungan Diri lainnya kepada Para Petugas Medis serta masyarakat sembari melakukan fungsi pengawasan sebagai anggota DPD RI.

Kami juga telah mengambil keputusan untuk menghentikan /meniadakan SR (Studi Referensi-kegiatan ke luar negeri) ke sejumlah negara. Beberapa anggota yang seharusnya berangkat SR bulan januari juga sudah dilarang. Beberapa anggota DPD RI juga sudah meminta agar PILKADA 2020 ditunda terlebih dahulu. Ini dilakukan sebelum kemudian DPR bersama pemerintah dan KPU membahas dan menyatakan akhirnya Pilkada 2020 ditunda.

Semua dilakukan dalam rangka perang terhadap wabah corona. Apapun jabatannya, bagaimanapun statusnya, dimanapun keberadaannya, saat ini semua siaga perang terhadap COVID 19. Anjuran untuk physical distancing, anjuran untuk cuci tangan dengan sabun sesering mungkin, jaga jarak, tetap tinggal di rumah, work from home, beribadah dari rumah terus menggema setiap hari di semua media. Semua dilakukan dalam rangka membangun kesadaran bersama akan pentingnya untuk menghentikan laju penyebaran COVID 19.

Kesadaran semua pihak semakin meningkat. Persatuan dan kesatuan semakin terasa. Sikap gotong royong ditengah masyarakat semakin tumbuh. Semua bahu membahu untuk menghentikan penyebaran virus corona. Di banyak group medsos kita melihat peran serta masyarakat dalam membantu meringankan beban para pejuang tenaga medis kita. Di banyak sudut, kita juga melihat banyak lembaga-lembaga/relawan ataupun individu yang mengulurkan bantuan kepada saudara-saudara kita yang terkena dampak wabah corona. Semua dilakukan dengan hati yang tulus sebagai perwujudan dari rasa persatuan dan kesatuan kita sebagai sesama bangsa dan sesama makhluk ciptaan Nya.

Melihat kondisi itu, tidak sedikit yang berpikir bahwa ternyata isu dan musuh bersama Corona bisa menyatukan bangsa kita. Dengan perang dan adanya musuh bersama, kita bisa menghilangkan perbedaan kepentingan. Dan bagi bangsa Indonesia, sejarah juga telah memberikan pelajaran bahwa kita pasti dan akan bersatu tatkala kita menghadapi musuh bersama. Ingat. Tatkala timnas kita bertanding melawan timnas negara lain, apalagi Malaysia, beda organisasi, beda kelompok, beda agama, beda politik, semua menyatu membela Timnas Indonesia.

Ujian
Bagi umat beragama covid 19 selain dianggap sebagai wabah, ada juga yang menganggap sebagai musibah dan ada juga yang mengaggap sebagai Ujian. Ujian kita sebagai bangsa untuk mengukur kekuatan dan kesiapan kita dalam menghadapi perang. Karena kedepan setiap saat selalu ada potensi untuk perang, perang di abad kini yang situasinya unprediktable, khususnya perang ekonomi, teknologi dan hankam. Ujian sekaligus pelajaran agar kita selalu waspada untuk menyiapkan skenario terburuk dalam berbagai bidang baik ekonomi, politik dan pertahanan keamanan jika suatu saat perang dan musuh bersama itu datang.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

KEIN: Industri Padat Karya Berpeluang Unggul di Asia Tenggara

JAKARTA-Meski pengembangan industri padat karya masih mengalami hambatan dalam hingga

Farouk: DPD Fokus Soroti Dana Transfer Daerah

JAKARTA-Panitia Akuntabilitas Publik (PAP) DPD RI berupaya menjembatani penyelesaian masalah