Tenaga Medis, Pahlawan Kesehatan

Thursday 9 Apr 2020, 9 : 09 pm
Sultan Baktiar Najamudin

COVID 19 juga merupakan tantangan dan momentum untuk menunjukan posisi dimana negara kita berada sebagai sebuah bangsa dan hubungan antar bangsa. Ajang eksistensi sebuah bangsa. Bukan rahasia umum lagi sebelum Covid 19 mewabah, perang dagang amerika dan china terus menghangat. Kini terlepas ada tidaknya hubungan corona dengan itu, tapi tampaknya China dan Amerika sama sama ingin menunjukan kekuatan dan kesiapan negara mereka dalam menghadapi perang ini.

Demikian juga dengan rusia, jepang dan korea selatan. Dan China yang tadinya dibenci karena dianggap sebagai negara penyebar virus ini pertama kalinya, kini mulai di elu elukan karena kesiapan mereka, kecepatan mereka dalam merespon dan kesiagaan mereka dalam menyikapi wabah corona termasuk karena bantuan merea ke berbagai negara.

Kita tidak perlu berdebat tentang siapa/ kenapa dan apa yang sebenarnya terjadi di balik Covid 19 ini. Apakah ini murni wabah alamiah atau by design. Tapi yang terpenting, dalam menghadapi situasi seperti ini adalah saatnya kita BERSATU. Tingkatkan solidaritas meskipun kita renggangkan komunitas.

Kita tingkatkan ikatan bathin meskipun kita kurangi silahturahim. Dan sembari kita bergandengan tangan dan bersatu melawan virus corona, kita juga mempersiapkan diri untuk bangkit karena kita semua harus yakin kita pasti bangkit. Mengutip seorang penulis, “orang hebat dan kuat itu bukan karena dia tidak pernah jatuh. Tapi seberapa cepat dia bangkit setelah jatuh.” Ini juga berlaku untuk pemerintah dan suatu bangsa.

Kita sedang diuji. Kita tidak boleh jatuh. Kita harus cepat bangkit menjadi bangsa yang kuat. Bangsa ini sudah teruji selalu bangkit dan menjadi pemenang dari berbagai tekanan dan peperangan termasuk, insya Allah perang melawan Corona sekarang ini.

Sebagai renungan, jika kita semua sepakat ini adalah situasi perang dan corona adalah musuh bersama, berarti semua juga sepakat Para Tenaga Medis, perawat dan dokter adalah Para Pejuang dan Pahlawan. Jika dianggap sebagai perang, alangkah baiknya kita menempatkan para medis yang gugur dalam menjalankan tugas mulia ini kita hormati sebagai pahlawan kesehatan dan kita makamkan di makam pahlawan.  Atau setidaknya di tempat pemakaman khusus untuk Pahlawan Kesehatan. Pemakaman khusus ini kita jadikan Monument/Memorial untuk mengingkatkan betapa gigihnya para Pahlawan Kesehatan kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Dialog, Kunci Penyelesaian Konflik Papua

JAKARTA-Terbunuhnya sekitar 7 personel TNI di Papua menandakan pemerintah harus

Bantuan Modal UMKM di Surabaya Lampaui Target

SURABAYA-Bank Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jawa Timur hingga Triwulan