Betapa keselamatan masyarakat lebih dia utamakan dibandingkan dengan keselamatan dirinya. Tempat khusus ini juga untuk menghilangkan stigma di masyarakat tentang jasad orang-orang yang meninggal karena wabah corona sehingga ada beberapa kelompok masyarakat yang menolak daerahnya dijadikan kuburan mereka. Selain itu, Monumen/Memorial ini juga kelak untuk mengingatkan kepada kita semua, bagaimana cara bersikap terhadap suatu wabah. Dan betapa solidaritas, gotong royong, persatuan dan kesatuan perlu terus kita pupuk sebagai bekal abadi kita sebagai bangsa yang besar.
Terakhir, terlepas dari analisa dan teori apapun, kita sebagai hamba yang tentunya banyak dosa dan khilaf, moment stay at home, dapat kita gunakan untuk banyak-banyak melakukan kontemplasi diri. Dan banyak merenung bahwa pada akhirnya tidak ada satu kekuatanpun yang bisa menghalangi kekuatan dan kehendak Sang Pencipta. Dia yang menciptakan segalanya, alam semesta termasuk apa yang terkandung di dalamnya. Termasuk jika pada saatnya kita harus meninggal, apakah kita memilih untuk meninggal dalam perjuangan atau meninggal dalam keputuasaan. ***
Penulis adalah Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia