JAKARTA- Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI, Abdilla Fauzi Ahmad membantah jika lembaganya meminta dana tambahan untuk melanjutkan pembangunan pabrik vaksin flu burung. Justru BAKN mendesak agar dugaan korupsi yang terjadi dalam proyek tersebut diselesaikan terlebih dulu. Hal ini dikarenakan potensi kerugian negara akibat proyek ini jauh lebih besar. “Simpang siur pemberitaan di media atas hasil rapat BAKN DPR dengan Kementerian Kesehatan hari Kamis (7/2) terkait proyek produksi vaksin flu burung di kementerian kesehatan benar-benar telah menyimpang dari tujuan semula,” ujar Fauzi di Jakarta, Selasa (12/2)..
Menurut dia, kasus flu burung ini merupakan skandal yang lebih besar dari Pembangunan Pusat Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON)di desa Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. “BAKN menerima laporan dari masyarakat terkait lambannya proses kasus proyek vaksin flu burung ini, menyebabkan timbulnya potensi kerugian negara yang lebih besar,” jelas Fauzi.
Komentari tentang post ini