Terorisme Musuh Bersama, Pemerintah Konsolidasikan Kekuatan Untuk Netralisasi

Thursday 24 May 2018, 2 : 01 am
by
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Mekopolhukam), Wiranto

JAKARTA-Menteri Koordinator (Menko) bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto mengemukakan, aksi teroris yang dihadapi Indonesia saat ini prosesnya tidak terjadi secara tiba-tiba. Tetapi, prosesnya panjang, mulai dari proses rekrutmen, brainwashing, pelatihan, dan ajakan.

“Sehingga ada satu ujung dari proses itu, yaitu aksi-aksi yang dilaksanakan, terorisme,” kata Wiranto.

Sebenarnya jelas Menko Polhukam, terorisme itu hidup di kalangan dan bersumber di kalangan masyarakat. Bahkan para teroris itu hidup bersama-sama dengan masyarakat dalam seluruh aspek kehidupan. Karena itu, langkah menghadapi aksi terorisme juga secara bersama-sama.

“Terorisme adalah musuh bersama, bukan musuh polisi, bukan musuh TNI saja, tapi musuh seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.

Menko Polhukam Wiranto mengingatkan, yang menjadi korban dari aksi terorisme juga rakyat, karena yang dilakukan adalah menakuti, mengancam rakyat, dan bahkan membunuh rakyat.

Menko Polhukam menekankan, harus ada satu sinkronisasi dan koordinasi di seluruh komponen bangsa dalam menghadapi aksi terorisme bersama-sama.

Di lingkungan Kemenko Polhukam, menurut Wiranto, telah ada satu tekad untuk mengonsolidasikan dan mengoordinasikan seluruh kekuatan serta menyinkronkan kegiatan dari semua kementerian/lembaga sesuai dengan porsi masing-masing untuk menetralisasi kegiatan terorisme dari awal sampai ujung.

“Dari mulai kutub yang paling awal yaitu proses rekrutmen, kaderisasi, brainwash, sampai paling ujung yaitu aksi mereka. Itu yang kita bicarakan, kita sinkronkan sehingga kita mengharapkan kesadaran masyarakat bahwa kita harus menghadapi terorisme itu secara bersama-sama, secara menyeluruh,” terang Wiranto.

Yang penting, tegas Menko Polhukam, adalah bagaimana mengamankan perhelatan nasional yang segera akan digelar pada tahun ini dan tahun depan.

Ia mencontohkan ada Asian Games, pilkada serentak, kemudian perhelatan IMF di Bali. Agenda selanjutnya, lanjut Wiranto, tahun depan ada pemilihan legislatif dan pemilihan presiden.

“Semuanya adalah event-event penting yang harus kita amankan bersama. Karena itu merupakan suatu proses demokrasi yang menjadi milik bangsa yang harus kita amankan bersama,” tegas Wiranto

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

RUU Pemda, Gubernur Punya Kekuasan Pecat Bupati/walikota

JAKARTA-RUU Pemda memberikan posisi kewenangan yang tinggi untuk para Gubernur.

Saatnya ‘Perang’ Semesta Lawan Covid-19

Oleh: Emrus Sihombing Melihat merebaknya virus corona di berbagai belahan