Tingkat Literasi Keuangan RI Masih di Bawah Filipina

Wednesday 2 Jul 2014, 6 : 04 pm
by
anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Kusumaningtuti S Soetiono

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia masih rendah bahkan berada di bawah Thailand maupun Filipina.

Untuk itu, OJK menargetkan bisa fokus pada upaya meningkatkan literasi keuangan di masyarakat, apalagi pemberlakuan perjanjian Masyarakat Ekonomi Asean 2015 sudah didepan mata.

“Tingkat literasi keuangan kita masih rendah. Tetapi kami optimistis bisa memperbaiki, kalau kami menggarap program-program secara konsisten,” tutur anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Kusumaningtuti S Soetiono di Jakarta, Rabu (2/7).

Menurut Kusumaningtuti yang kerap disapa Tituk ini, kelancaran untuk mendorong masyarakat yang melek keuangan ini sangat tergantung pula pada konsistensi para pemangku kepentingan yang lain, seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga pelaku industri jasa keuangan.

“Lancar atau tidaknya koordinasi untuk meningkatkan literasi keuangan sangat tergantung pada Kemendikbud,” imbuhnya.

Namun demikian, jelas Tituk, upaya meningkatkan literasi keuangan secara optimal akan mustahil bisa tercapai dalam kurun lima tahun ke depan.

Pasalnya, kata dia, di tingkat perdesaan terdapat lebih dari 62 persen masyarakat yang buta mengenai jasa keuangan.

“Harapannya saat ini, tingkat literasi di segmen mahasiswa dan pelajar bisa meningkat. Dari hasil survei OJK, hanya 28 persen tingkat literasi di kalangan pelajar dan mahasiwa,” ucap Tituk.

Dia mengungkapkan, upaya pengenalan tentang jasa keuangan akan diarahkan pada pendidikan mengenai perbankan, sekuritas, lembaga pembiayaan, asuransi, dana pensiun, pegadaian dan tenang OJK itu sendiri.

“Pada enam industri tersebut, kami akan mengenalkan produk dan layanannya. Kalau untuk OJK, kami akan mengenalkan tentang kelembagaan, wewenang dan komisionernya,” ujarnya.

Pada 14 Juni mendatang, jelas Tituk, OJK dan Kemendikbud akan memulai pelaksanaan pengayaan Kurikulum 2013 dengan materi tentang jasa keuangan untuk tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SMA).

“Sementara untuk SMA dahulu, selanjutnya akan menyusul ke tingkat SMP dan Sekolah Dasar,” kata Tituk.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BI Pertahankan BI Rate di Level 6,75%

JAKARTA-Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tetap

ALDO Berharap Awal Tahun Ini Bisa Uji Coba Mesin Produksi Recycled Brown Paper

JAKARTA-PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) berharap pada awal tahun ini