JAKARTA – Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS), indeks literasi keuangan penduduk Indonesia mencapai 65,43 persen, sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.
Statistik ini menunjukkan adanya gap sebesar 9,59 persen antara tingkat literasi dan inklusi keuangan, sehingga bisa diartikan bahwa meskipun akses ke layanan keuangan semakin luas, namun masih ada pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan yang masih perlu ditingkatkan.
Easycash, sebagai perusahaan fintech peer-to-peer lending yang berizin dan diawasi OJK, berkomitmen dalam meningkatkan literasi keuangan di Indonesia, salah satu usaha yang dilakukan diantaranya adalah dengan menginisiasi Lomba Karya Tulis Jurnalistik dan Video Pendek mengenai industri fintech peer to peer lending.
Direktur Utama Easycash, Nucky P. Djatmiko, mengatakan, “Kami ingin menekankan bahwa kehadiran fintech peer-to-peer lending memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Salah satu diantara manfaat ini adalah sebagai solusi alternatif untuk pinjaman, khususnya bagi masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap produk keuangan resmi, atau yang kadang disebut masyarakat underserved dan unbanked.
Melalui kompetisi ini, Easycash mengajak jurnalis dan masyarakat umum untuk berperan aktif dalam meningkatkan literasi keuangan di Indonesia dengan cara mengembangkan narasi baik mengenai manfaat fintech peer-to-peer lending dalam keseharian, perbedaan layanan fintech peer-to-peer lending yang berizin dengan layanan pinjol ilegal, dan lain-lain.
Ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk berbagi pandangan dan pengalaman seputar keuangan melalui karya tulis jurnalistik dan video pendek.”
Adapun target peserta berdasarkan kategori lomba adalah sebagai berikut:
Komentari tentang post ini