Tingkatkan Surplus, Kemendag Perkuat Ekspor Pangan ke Pakistan

Tuesday 10 Feb 2015, 9 : 25 pm
by

JAKARTA-Kementerian Perdagangan (Kemendag) bertekad meningkatkan surplus ekspor pangan dan pakaian ke Pakistan. Data Kemendag menyebutkan, pada periode Januari-November 2014, berhasil membukukan surplus nonmigas hingga USD 1,8 miliar.  “Kami optimis, Pakistan bisa menjadi pintu masuk perdagangan ke Asia Tengah. Kami akan tingkatkan surplus ekspor pangan dan pakaian ke Pakistan,” tegas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak setelah menerima perwakilan Karachi Chamber of Commerce and Industry (KCCI) dan Rice Exporters Association of Pakistan (REAP). Delegasi dipimpin Senior Vice President KCCI/Director and CEO Petrogulf Polymers DMCC, Ibrahim Kasumbi, di Jakarta, Selasa (10/2).

Menurutnya, Karachi punya keinginan besar meningkatkan kerja sama bisnis dan perdagangan dengan Indonesia. “Peluang ini tak boleh disia-siakan pengusaha Indonesia. Apalagi kita sudah memiliki perjanjian, Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dan Pakistan,” ungkapnya.

Dia menambahkan Karachi merupakan pusat perdagangan dan bisnis di Pakistan. Beragam barang komoditas yang masuk ke wilayah Asia Tengah juga berawal dari pelabuhan Karachi. “Oleh sebab itu, kerja sama dengan pihak Karachi akan membuka peluang perdagangan dan investasi yang sangat besar bagi Indonesia,” tambahnya.

Karachi dahulu merupakan Ibukota Pakistan. Pelabuhan utama Pakistan terletak di kota tersebut. Selain itu, Karachi juga merupakan pusat industri dan transportasi di Pakistan. Tidak mengherankan jika bandar udara Karachi merupakan salah satu yang tersibuk di Asia.

Selain itu, peningkatan perdagangan ke Karachi memungkinkan Indonesia menyasar 23,7 juta jiwa penduduk Karachi dan 183 juta jiwa penduduk Pakistan yang merupakan jumlah penduduk terbesar ke-6 dunia. Karachi juga dapat menjadi pintu masuk bagi perdagangan Indonesia ke kawasan Asia Selatan, serta negara-negara land locked di Asia seperti Iran dan Afganistan.

Pada kesempatan tersebut, Delegasi Karachi juga mengundang Indonesia berpartisipasi pada pameran “My Karachi-Oasis of Harmony” yang akan diselenggarakan pada 10-12 April 2015. Melalui partisipasi di pameran tersebut, Delegasi Karachi mengharapkan para pelaku usaha Indonesia dapat menjalin hubungan yang lebih baik dengan pelaku usaha Karachi.

Tren perdagangan Indonesia-Pakistan sangat positif. Tren perdagangan Indonesia-Pakistan selama periode 2009-2013 tumbuh positif 25,36% setiap tahunnya. Pada 2013, nilai total perdagangan Indonesia-Pakistan mencapai USD 1,584 miliar yang terdiri atas perdagangan nonmigas mencapai USD 1,583 miliar dan perdagangan migas sebesar USD 450 ribu. Sedangkan nilai ekspor produk nonmigas Indonesia ke Pakistan tercatat sebesar USD 1,414 miliar dan nilai impor produk nonmigas Indonesia dari Pakistan sebesar USD 168 juta.

Secara kumulatif pada periode Januari-November 2014 nilai total perdagangan nonmigas Indonesia-Pakistan mencapai USD 2,076 miliar, dengan perincian nilai ekspor nonmigas Indonesia sebesar USD 1,938 miliar dan nilai impor nonmigas sebesar USD 137 juta. Dengan demikian, Indonesia masih mengalami surplus sebesar USD 1,801 miliar atau naik signifikan sebesar 65,19% dibandingkan periode yang sama tahun 2013.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bank Bukopin Dukung Pembiayaan Kelautan dan Perikanan

TAKALAR-Bank Bukopin menyatakan komitmennya untuk mendukung pengembangan industri kelautan dan

Buat Beli Mesin dan Peralatan, Samator Indo Gas Emisi Surat Utang Rp140 Miliar

JAKARTA-Manajemen PT Samator Indo Gas (AGII) siap menawarkan surat utang