Tolak Akuisisi, BTN Not For Sale

Sunday 20 Apr 2014, 3 : 27 pm
by

JAKARTA-Mantan Menko Perekomomian jaman pemerintahan Abdurrahman Wahid, Rizal Ramli turut angkat bicara mengenai rencana pemerintah untuk mengalihkan saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) kepada PT Bank Mandiri Tbk. Rizal mengkritik rencana tersebut sebagai akal-akalan segelintir pihak. “Beberapa tahun terakhir Mandiri kinerjanya menurun, bahkan sudah dilampaui BRI. Jadi, kalau Mandiri mau besar harus akuisisi bank swasta, bukan bank BUMN,” tegas Rizal di hadapan aksi ribuan karyawan BTN yang tergabung dalam Serikat Pekerja BTN di depan kantor pusat BTN, Harmoni, Jakarta Pusat, Minggu, (20/4).

Penolakan karyawan BTN terhadap akusisi ini terus dilakukan. Minggu (20/4), 1.200 karyawan BTN mendatangi kantor pusat BBTN di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat. Aksi ini dilakukan guna menentang Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berencana memuluskan akuisi BBTN oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Selain Rizal, dalam aksi tersebut, turut hadir mantan Direktur BTN Siswanto, serta Pengurus DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Susanto Mundie Sudarmo.

Pekerja membawa spanduk penulisan, di antaranya bertuliskan “BTN Not For Sale”, “Ada Agenda Tersembunyi Dalam Akuisisi BTN”, atau “Jangan Jadikan BTN Komoditas Politik”

Lebih lanjut, Rizal yang pernah menjadi penasehat tidak resmi di BTN mendesak Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk segera menghentikan rencana akuisisi itu. Terlebih, rencana ini digulirkan jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. “Jangan seenak-enaknya hanya untuk kepentingan Mandiri, tapi sejarah BTN jangan dilupakan. Kepada Direksi Mandiri kalau mau ambil alih bank swasta, bukan malah mengacak-acak Bank BUMN lainnya. Ini sarat dengan agenda tersembunyi apalagi dilakukan menjelang Pemilu,” tegas ketua umum Kadin Indonesia itu. “Jangan jadikan BTN komoditas politik. Satu kata dari kami tolak akuisisi,” lantang Rizal Ramli.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ada Kabar Setya Novanto Dirayu Supaya Jadi JC

JAKARTA-Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah dan Fadli Zon mendatangi
Utang global bond ini jika terealisasi semuanya maka nilainya mencapai 536 triliun rupiah, itu dari global bond saja. Lalu bagaimana utang Pertamina sekarang yang nilainya sudah hampir 600 triliun rupiah.

PLN Gagal Mencapai Target Bauran Energi

Oleh: Salamuddin Daeng Kasihan Sinuhun, malu kepada Internasional, tidak tau