Transaksi Modal dan Finansial Triwulan II Surplus US$2,5 Miliar

Friday 14 Aug 2015, 6 : 34 pm
by
Ilustrasi

JAKARTA-Transaksi Modal dan Finansial triwulan II-2015 masih mencatat surplus sebesar US$2,5 miliar. Pencapaian ini sangat positif di tengah pasar keuangan global yang masih diliputi ketidakpastian. Namun demikian, surplus tersebut lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada periode yang sama tahun sebelumnya, terutama karena menyusutnya surplus investasi portofolio dan investasi lainnya yang mengalami defisit.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menjelaskan, penyusutan surplus investasi portofolio disebabkan oleh net jual asing atas saham domestik dan lebih rendahnya net beli asing atas surat utang pemerintah. Sementara investasi lainnya mengalami defisit, terutama karena menurunnya penarikan pinjaman luar negeri oleh korporasi, sejalan dengan moderasi perekonomian domestik, di tengah pembayaran pinjaman yang tetap tinggi sesuai dengan jadwalnya.
Selain itu, ujarnya, defisit pada investasi lain juga didorong oleh meningkatnya penempatan aset sektor swasta pada bank di luar negeri. “Di sisi lain, arus masuk investasi langsung asing masih cukup tinggi, didorong oleh besarnya penarikan pinjaman dari pihak afiliasi, yang mencerminkan masih positifnya persepsi investor terhadap kondisi fundamental Indonesia,” ucapnya di Jakarta, Jumat (14/8).
Surplus transaksi modal dan finansial yang menurun tersebut tidak dapat membiayai sepenuhnya defisit transaksi berjalan, sehingga overall balance Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan II-2015 mengalami defisit sebesar USD2,9 miliar. Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2015 menurun menjadi sebesar US$108,0 miliar. Namun demikian, jumlah cadangan devisa ini masih cukup untuk membiayai kebutuhan pembayaran impor dan utang luar negeri Pemerintah selama 6,8 bulan dan masih berada di atas standar kecukupan internasional. “Ke depan, BI akan terus mencermati risiko eksternal dan domestik yang dapat mengganggu upaya untuk menjaga defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat,” tuturnya.
Dalam jangka menengah-panjang, jelasnya, BI berkeyakinan kinerja NPI akan semakin sehat sejalan dengan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang ditempuh bank sentral serta penguatan koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan serta mendorong percepatan reformasi struktural.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Dukung Prabowo-Gibran, JAKA Desak Khofifah Mundur dari Ketua IKA Unair

SURABAYA-Jaringan Arek Ksatria Airlangga (JAKA) mendesak Khofifah Indar Parawansa mundur

KPU Tak Boleh Melacurkan Diri Demi Menjegal OSO

JAKARTA-Putusan Hakim yang bersifat final and binding menuntut pelaksanaan segera