Trend Penurunan Harga Batubara Acuan Masih Berlanjut

Friday 29 Aug 2014, 3 : 43 pm
by
HBA September 2021 Tembus USD150,03 per Ton
Ilustrasi

JAKARTA-Harga Batubara Acuan (HBA) untuk penjualan langsung (spot) yang berlaku tanggal 1 Agustus 2014 hingga 31 Agustus 2014 pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB vessel) adalah USD 70,29/Ton.

Dikutip dari laman minerba.esdm.go.id, HBA bulan Agustus 2014 turun sebesar USD 2,16 atau turun 3% dibandingkan dengan HBA Juli 2014 USD 72,45.

Penurunan HBA pada bulan Agustus 2014 ini lebih besar daripada penurunan HBA pada Juli 2014 yang hanya USD 1,19 atau 2%.

Turunnya HBA Agustus 2014 melanjutkan kembali trend penurunan HBA yang sebelumnya terjadi pada 5 bulan pertama tahun 2014 yaitu: Januari 2014 hingga Mei 2014, dan sempat naik tipis saat HBA Juni 2014, namun kembali turun pada HBA Juli 2014 yang berlanjut turun pada HBA Agustus 2014.

Bila dirinci sejak Januari 2014 maka HBA untuk 8 bulan pertama tahun 2014 adalah sebagai berikut: HBA Januari 2014 sebesar USD 81,90 yang turun pada Februari 2014 USD 80,44; kemudian turun kembali pada Maret 2014 USD 77,01.

Selanjutnya pada April 2014 turun menjadi USD 74,81; dan pada Mei 2014 turun menjadi USD 73,60; penurunan HBA terhenti pada HBA Juni 2014 yang naik tipis menjadi USD 73,64; kemudian trend penurunan berlanjut kembali pada HBA Juli 2014 menjadi USD 72,45 dan berlanjut turun pada Agustus 2014 menjadi  USD 70,29.

Bila dibandingkan dengan HBA bulan yang sama pada tahun 2013 yaitu Agustus 2013 USD 76,70 maka HBA Agustus 2014 turun cukup signifikan sebesar USD 6,41 atau turun 8%.

Nilai HBA adalah rata-rata dari 4 indeks harga batubara yang umum digunakan dalam perdagangan batubara yaitu: Indonesia Coal Index, Platts Index, New Castle Export Index, dan New Castle Global Coal Index.

HBA menjadi acuan harga batubara pada kesetaraan nilai kalor 6.322 kkal/kg Gross As Received (GAR), kandungan air (total moisture)  8%, kandungan sulphur 0,8% as received (ar), dan kandungan abu (ash) 15% ar.

Berdasarkan HBA kemudian dihitung Harga Patokan Batubara (HPB) yang dipengaruhi oleh kualitas batubara yaitu: nilai kalor, kandungan air, kandungan sulphur, dan kandungan abu sesuai dengan merek dagang batubara yang disebut HPB Maker.

HPB Maker terdiri dari 8 merek dagang batubara yang sudah umum dikenal dan diperdagangkan.

HPB Marker Agustus 2014 untuk 8 merek dagang utama dalam USD/Ton adalah sebagai berikut :

Gunung Bayan I    :    75,34

Prima Coal        :    76,05

Pinang 6150          :    68,66

Indominco IM_East     :    57,59

Melawan Coal    :    56,18

Enviro Coal         :   53,03

Jorong J-1         :   42,70

Ecocoal         :   39,09

Selain 8 merek dagang batubara ini, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara setiap bulan menetapkan HPB untuk merek dagang batubara lainnya antara lain: Trubaindo HCV_HS, ArutminSatui, Mandiri A, IBP 5500, Sungkai, dan PIC Coal.

Untuk bulan Agustus 2014 terdapat penambahan satu HPB Marker sehingga jumlah HPB Marker menjadi 65 merek dagang batubara.

Daftar 65 HPB Marker batubara secara lengkap dapat dilihat di portal www.minerba.esdm.go.id.

Dalam hal penjualan batubara dilakukan secara jangka tertentu (term) yaitu penjualan batubara untuk jangka waktu 12 bulan atau lebih maka harga batubara mengacu pada rata-rata 3 Harga Patokan Batubara terakhir pada bulan dimana dilakukan kesepakatan harga batubara dengan faktor pengali yaitu: fakor pengali 50% untuk Harga Patokan Batubara bulan terakhir, faktor pengali 30% untuk Harga Patokan Batubara satu bulan sebelumnya dan faktor pengali 20% untuk Harga Patokan Batubara dua bulan sebelumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

ITS Targetkan 30% Mahasiswa Mendapat Beasiswa pada 2024

SURABAYA- Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya Jawa Timur, menargetkan

COVID-19 Picu Ekonomi Stagnan

JAKARTA-Wabah Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah menciptakan ekonomi yang tidak