Triwulan I 2015, Peruri Cetak Laba Bersih Rp 54 Miliar

Thursday 28 May 2015, 9 : 27 pm
by

JAKARTA-Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) merilis kinerja perusahaan sepanjang Triwulan I- 2015. Hasilnya, laba usaha meningkat dari Rp71,32 miliar di triwulan I-2014  menjadi Rp87,66 miliar di triwulan I 2015. “Laba tumbuh 22,91 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya,” ujar Direktur Keuangan Perum Peruri Antonius kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/5).

Kenaikan laba usaha otomatis mempengaruhi laba bersih perusahaan. Antonius memaparkan, laba bersih Peruri pada triwulan I 2015 juga masih positif, tumbuh 20,84 persen. “Dari pencapaian Rp 44,70 miliar pada triwulan I 2014 naik menjadi Rp 54,02 miliar di 2015,” jelasnya.

Total aset Peruri hingga triwulan I 2015 tercatat sebesar Rp 3,19 triliun atau mengalami kenaikan 15,39 persen dari total aset di periode yang sama 2014 sebesar Rp 2,77 triliun. Kenaikan nilai aset tidak lepas dari modernisasi mesin sebagai alat produksi.

Penjualan bersih Peruri tercatat sebesar Rp 580,33 miliar atau naik 27,45 persen dibanding periode yang sama 2014 yang tercatat sebesar Rp 455,34 miliar.

Kontribusinya, 81 persen dari pencetakan uang dan 19 persen non uang. Berbeda dibanding tahun lalu di mana penjualan bersih Peruri disumbang 66 persen dari pencetakan uang dan 34 persen dari non uang.

Antonius mengklaim, secara keseluruhan capaian kinerja perusahaan terbilang cukup bagus. “Artinya Peruri masih bisa mempertahankan pertumbuhan di atas 20 persen di tengah tuntutan kualitas pelanggan yang semakin meningkat,” tuturnya.

Lebih lanjut, Antonius mengatakan Peruri berencana untuk mengakuisisi satu perusahaan bergerak di bidang teknologi digital. Untuk itu, perusahaan pelat merah pencetak rupiah tersebut telah menyiapkan dana sebesar Rp 150 miliar. “Diharapkan mampu mendapatkan peluang bisnis digital seperti menjadi integrator National Payment Gateway (NPG),” tuturnya.

Dia mengatakan akuisis bakal dilakukan oleh anak perusahaan Perum Peruri, PT Peruri Digital Security (PDS). Dia memastikan, pihaknya mengincar kepemilikan saham mayoritas. “Untuk merger dan akuisisi, kita cari company small and beautiful,” ujarnya. “Setelah semua pasti, baru kita lakukan due dilligence, akuisisi mayoritas di atas 51 persen,” tambahnya.

Sejauh ini, lanjut Antonius, pihaknya telah membidik lima perusahaan teknologi digital domestik. “Perusahaan domestik, ada lima yang sedang dijajaki tapi nantilah, sedang membuat except dan kriteria, kami sudah survei ke pabriknya,” tandasnya

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bank DKI bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran (FEB Unpad) dan Politeknik STIA LAN dalam pemanfaatan produk dan jasa layanan perbankan dan pendidikan, yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama, di Bandung/Foto: Dok Bank DKI

Bank DKI Perkuat Kerja Sama dengan Universitas Padjajaran dan Politeknik STIA LAN

BANDUNG–Bank DKI Jakarta semakin aktif memperluas layanan finansial dengan memaksimalkan
Keputusan Sirkular Direksi dan Keputusan Dewan Komisaris KINO pada 15 Oktober 2021 menegaskan bahwa KINO akan membagikan dividen interim senilai Rp12 per saham

Kino Indonesia Dapat Pinjaman Anak Usaha Rp400 Miliar

JAKARTA-PT Kino Indonesia Tbk (KINO) memperoleh pinjaman sebesar Rp400 miliar