UKM Pilar Penggerak Ekonomi Nasional

Thursday 10 Sep 2015, 5 : 02 pm
by

BUKITTINGGI-Kementrian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya memperkuat basis produk dalam negeri melalui usaha kecil menengah (UKM) di tengah lesunya perekonomian global. Untuk itu, Kemendag makin intensif membangun perekonomian rakyat berbasis produk dalam negeri. “UKM merupakan pilar penggerak ekonomi nasional. Saya yakin setiap kesulitan di situ ada peluang,” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Srie Agustina dalam pembukaan Pameran Pangan Nusa (PPN) dan Pameran Produk Dalam Negeri Regional (PPDNR), di Bukittinggi, Sumatera Barat,Kamis (10/9).

Kemendag secara simultan melakukan pameran pangan dan pameran berbasis produk dalam negeri ini di sejumlah daerah. Kali ini perhelatan berlangsung di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 10-13 September 2015. “Saya yakin usaha sektor mikro kecil dan menengah dapat menghadapi kondisi perekonomian yang saat ini kurang menggembirakan,” ungkapnya.

Saat krisis melanda Indonesia pada tahun 1997-1998 dan 2008 lalu usaha mikro kecil tetap dapat bertahan dan menjadi sabuk pengaman perekonomian nasional. “Kemandirian, kreativitas, dan daya juang UKM yang luar biasa, membuat perekonomian domestik tetap bergerak maju,” tuturnya.

Srie menjelaskan bahwa PPN dan PPDNR ini sejalan dengan amanat Nawacita Presiden Jokowi. Menurutnya, perekonomian nasional perlu terus dibangun dengan melibatkan rakyat atau perekonomian yang “pro rakyat”, yaitu dengan meningkatkan produktivitas rakyat, menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik tanpa melupakan daya saing kita di pasar dunia. “Presiden juga menegaskan ini saatnya ekonomi kita berorientasi ekonomi produktif, yang selalu diartikulasikan dengan kerja, kerja dan kerja,” jelasnya.

Kota Bukittinggi mendapatkan giliran pelaksanaan PPN dan PPDNR tahun ini karena mempunyai semboyan “Saayun Salangkah” yang artinya penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat khususnya dalam bersama-sama membangun perekonomian rakyat berbasis produk dalam negeri. Kota Bukit Tinggi atau yang disebut juga sebagai Londen van Andalas dan terkenal dengan ikon-nya ‘Jam Gadang’ merupakan lokasi terakhir untuk kawasan regional sebelum penutupan PPN dan PPDNR yang akan dilakukan secara nasional di Jakarta pada 8-11 Oktober 2015 mendatang. Sebelumnya, PPN & PPDNR telah dilaksanakan di Gorontalo (31 Mei-3 Juni), dan di Surakarta (7-10 Agustus). “Para pelaku usaha mikro, kecil diharapkan dapat memperoleh akses pasar dan jaringan usaha yang luas, sehingga dapat lebih mandiri dan bersaing di pasar dalam negeri dan satu suatu ketika merambah pasar luar negeri,” ujar Srie.

Srie memberikan dorongan dan fasilitasi berupa bantuan sarana usaha kepada pelaku UKM. “Kami membantu peralatan usaha warung/toko kelontong, gerobak, dan coolbox,” kata Srie.

Bantuan diserahkan secara simbolis kepada Pemerintah Kota Bukit Tinggi. Bantuan 50 unit gerobak dan 35 unit coolbox diberikan ke Kota Pariaman. Sementara bantuan 30 unit tenda diserahkan ke kabupaten di lima puluh kota. Kemendag juga memberikan sertifikat Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) kepada pelaku UMKM di wilayah Bukittinggi. PPN dan PPDNR kali ini diikuti oleh sekitar 138 peserta Usaha Kecil Menengah yang berasal dari 12 Provinsi di Indonesia (Papua, Papua Barat, Bali, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Sumatera Utara), serta tuan rumah Kota Bukittinggi dan Provinsi Sumatera Barat).

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

ULN Indonesia Triwulan III 2017 Tumbuh 4,5%

JAKARTA-Perkembangan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2017

PDIP Rekomendasikan David Melo Wadu Sebagai Cabup Sumba Timur

KUPANG – Teka teki seputar calon Bupati Kabupaten Sumba Timur yang