Uni Charm Indonesia Targetkan Dana IPO Rp1,49 Triliun

Monday 25 Nov 2019, 1 : 58 pm
by
Ilustrasi

JAKARTA-Harga Initial Public Offering (IPO) 831,31 juta saham PT Uni Charm Indonesia (UCI) ditetapkan antara Rp1.400 – Rp.1.800 per unit. Dari aksi korporasi ini, perusahaan yang memproduksi popok bayi, pembalut wanita, popok dewasa, dan tisu basah tersebut akan memperoleh tambahan modal sebesar Rp1,16 triliun sampai dengan Rp1,49 triliun.

Menurut Direktur Utama UCI, Yuji Ishii, sebesar 64,6% dana hasil IPO akan dipakai untuk kebutuhan belanja modal yaitu pembelian fasilitas produksi baru dan peremajaan fasilitas produksi yang sudah ada. Sekitar 20,6% digunakan untuk pembayaran utang. Adapun sisanya sekitar 14,8% dimanfaatkan untuk modal kerja.

”Kami optimis saham kami akan diminati oleh investor karena kami merupakan perusahaan pemimpin pasar di Indonesia untuk ketiga kategori produk utama Perseroan, dengan pangsa pasar yang mencapai 49,8% untuk produk popok bayi, 42,1% untuk produk pembalut wanita dan 46,0% untuk produk popok dewasa berdasarkan nilai pasar rite! pada tahun 2018,” papar Yuji.

Bersamaan dengan IPO ini, Perseroan akan melakukan program alokasi saham bagi karyawan (Employee Stock Allocation/ESA). Manajemen UCI menyediakan sebanyak-banyaknya sebesar 1,70 juta saham atau 0,04% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO untuk para karyawan.

IPO saham UCI akan dilaksanakan pada 12-13 Desember 2019. Itu mencapai 20% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO. Adapun masa penawaran awal (book building) berlangsung pada 25 November 2019 hingga 3 Desember 2019.

Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan terbit pada 11 Desember 2019. Saham UCI akan dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 20 Desember 2019.

Per 30 Juni 2019, total aset Uni-Charm Indonesia tercatat sebesar Rp7,26 triliun. Itu terdiri dari liabilitas sebesar Rp4,32 triliun dan ekuitas Rp2,95 triliun.

Pendapatan Perseroan selama Januari-Juni 2019 mencapai Rp4,21 triliun, naik 7,12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari pendapatan tersebut, Perseroan membukukan pertumbuhan laba sebesar 72,74% menjadi Rp153,91 miliar.

Perseroan juga berkomitmen membagikan dividen sebesar 20% dari laba bersih untuk tahun buku 2019. Adapun pembayaran dividen dimulai sejak tahun 2020.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kemenperin Fokus Genjot Produktivitas Industri APD Nasional

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) fokus mendorong pengoptimalan produktivitas industri alat pelindung

Menkeu: Sektor Swasta Menjadi Motor Penggerak Investasi di Indonesia

JAKARTA-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengajak sektor swasta untuk