Ketua Pemuda Katolik Lampung periode 2016-2019 Marcus Budi Santoso mengatakan, dalam pengurusan tiga tahun berjuang memperbaiki tatanan pengelolaan organisasi. Sebab masih banyak tahapan untuk memperbaiki organisasi ini agar berjalan ideal. Dimana pada periode 2016-2019 memadukan dengan Arah Dasar Pastoral Keuskupan Tanjung Karang(ARDAS) Gereja Katolik Tanjung Karang.
Yakni, dengan menjadi terang dan garam dunia bersama kristus sang jalan dan kebenaran dan kehidupan, adalah sakramen keselamatan bagi semua orang. Juga moto Mgr. Yohanes Harun Yuwono “ Non Est Personarum aceptor Deus.
Setidaknya ada tiga hal pokok. Pertama, Pemuda Katolik harus menjadi garam dan terang di tengah-tengah masyarakat. Tugas Pemuda Katolik, harus membawa kesejukan ditengah-tengah masyarakat dengan semangat toleransi dan persaudaraan sejati.
Kedua, dalam rangka konsolidasi organisasi, prioritasnya adalah pembentukan struktur sampai tingkat bawah. Antara lain penataan organisasi dari kabupaten, kecamatan dan desa.
Ketiga, kebermanfaatan organisasi basic kewirausahaan bagi anggota dan mendorong kader untuk ber UKM.
Pengurus Pusat Pemuda Katolik Rudy Jong menambahkan, untuk membesarkan Pemuda Katolik harus serius mengelola organisasi. Diantaranya dengan tata kelola yang benar, dan konsolidasi organisasi sampai level kecamatan.
Dia mengungkapkan, tantangan dan peluang kedepan sangat kompleks. Terutama di era milenial ini, kader Pemuda Katolik harus benar-benar memanfaatkannya dengan baik. Jangan sampai tertinggal.
Dalam Muskomda tersebut diputuskan komitmen bersama untuk terus menggiatkan kerjasama lintas iman dan organisasi. Tujuannya untuk menangkal potensi radikalisme, hoax, dan ujaran kebencian yang dapat memecah belah kedaulatan NKRI.
Selain itu terus menebarkan kasih dan kedamaian kepada sesama. Kemudian memfokuskan pada penguatan pembinaan dan pengkaderan anggota.
Marcus Budi Santoso terpilih kembali sebagai ketua Pemuda Katolik Lampung masa bhakti 2019-2022. Marcus terpilih secara aklamasi.