MEDAN – Aktivis HAM dari Amnesty Internasional, Usman Hamid mengungkapkan fenomena partai coklat, yang merujuk pada adanya pelibatan institusi Polri dalam politik praktis kekuasaan di Pilkada 2024.
Partai Coklat itu, kata Usman Hamid, punya pengaruh besar dan luas, serta punya logistik yang besar tapi tidak ada dalam peserta pemilu yang tercacat di KPU.
Dan Usman mengingatkan kepada maayarakat, agar berhati-hati karena logistik tersebut berpotensi datang dari sumber yang ilegal. Sindiran itu dia sampaikan lewat lagu “Sakongsa”.
“Partai apa? Parpol? Bukan rahasia lagi, ada partai yang berpengaruh besar, yang punya jaringan luas dari tingkat atas, sampai tingkat desa. Yang punya logistik besar,” ujar Usman Hamid dalam Forum Demokrasi bertajuk ‘Selamatkan Demokrasi di Sumatera Utara’ di Medan, Minggu (17/11/2024).
Usman Hamid menegaskan, sejumlah indikasi keterlibatan partai coklat ini telah disinyalir oleh banyak pihak, termasuk oleh media kredibel, yakni Majalah Tempo.
“Dengan melakukan mobilisasi sumber daya negara yang seharusnya untuk rakyat, tetapi (dipakai) untuk memenangkan kandidat tertentu,” jelas Usman Hamid.
Komentari tentang post ini