Utang Luar Negeri Swasta Menurun

Friday 15 Sep 2017, 5 : 29 pm
by
Ilustrasi utang

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Juli 2017 sebesar USD339,9 miliar atau tumbuh 3,9% (yoy).

Berdasarkan kelompok peminjam, pertumbuhan tahunan ULN sektor swasta menurun, sedangkan ULN sektor publik mengalami peningkatan.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman menjelaskan ULN sektor swasta tercatat USD165,5 miliar (48,7% dari total ULN) atau turun 1,2% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan penurunan pada Juni 2017 yang sebesar 0,7% (yoy).

Sementara itu, posisi ULN sektor publik pada Juli 2017 tercatat sebesar USD174,3 miliar (51,3% dari total ULN) atau tumbuh 9,2% (yoy), lebih tinggi dari 7,3% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Sedangkan berdasarkan jangka waktu asal, ULN jangka panjang tumbuh terkendali sementara ULN jangka pendek tercatat tumbuh melambat. “ULN berjangka panjang tumbuh 2,6% (yoy) pada Juli 2017, sedikit meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 2,0% (yoy),” jelasnya.

Sementara itu, ULN berjangka pendek tumbuh 12,6% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 14,3% (yoy). Posisi ULN berjangka panjang tercatat USD293,9 miliar (86,5% dari total ULN), terdiri dari ULN sektor publik sebesar USD171,5 miliar (58,3% dari total ULN jangka panjang) dan ULN sektor swasta sebesar USD122,4 miliar (41,7% dari total ULN jangka panjang).

Sementara itu, posisi ULN berjangka pendek tercatat USD45,9 miliar (13,5% dari total ULN), terdiri dari ULN sektor swasta sebesar USD43,1 miliar (93,8% dari total ULN jangka pendek) dan ULN sektor publik sebesar USD2,9 miliar (6,2% dari total ULN jangka pendek).

Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada akhir Juli 2017 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih (LGA). Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,3%.

“Bila dibandingkan dengan posisi Juni 2017, pertumbuhan ULN pada sektor industri pengolahan dan sektor LGA tercatat mengalami penurunan,” imbuhnya.

Sementara itu, ULN pada sektor keuangan dan sektor pertambangan masih mengalami kontraksi pertumbuhan.

“BI memandang perkembangan ULN pada Juli 2017 tetap sehat dan terkendali. Bank Indonesia terus memantau perkembangan ULN dari waktu ke waktu untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi,” tutupnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Menperin Dorong ABAC Sukseskan APEC CEO Summit 2013

JAKARTA-Menteri Perindustrian Mohamad S. Hidayat mendorong APEC Business Advisory Council

Pengalihan Saham BTN Dikaji Secara Komprehensif

JAKARTA-Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam mengaku telah mengirim surat kepada