WEF 2015 Buka Peluang Ekspor dan Investasi Indonesia

Friday 17 Apr 2015, 1 : 49 pm
by

JAKARTA-World Economic Forum on East Asia (WEF-EA) merupakan forum yang penting bagi Indonesia. Forum dunia ini memberikan manfaat dan keuntungan bagi Indonesia secara ekonomi. “Melalui forum ini, Pemerintah Indonesia dapat menjelaskan visi dan misi serta Nawacita kepada dunia internasional. Forum ini juga membuka kesempatan bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor dan investasi,” ujar Menteri Perdagangan Rachmat Gobel pada Konferensi Pers WEF-EA di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, di Jakarta, Kamis (16/4).

Untuk ke-2 kalinya Indonesia terpilih sebagai tuan rumah WEF-EA. Lebih dari 700 peserta dari 41 negara akan ambil bagian. Sejumlah permasalahan global yang tengah mengemuka akan dibahas, antara lain ketahanan pangan, akses energi, keuangan inklusif, pembiayaan infrastruktur, dan urusan publik lainnya.

Menurut Gobel, acara ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk meningkatkan citra di dunia internasional pada awal era Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. “Forum ini dapat memberikan perspektif tentang Indonesia kepada dunia. Untuk itu, para Menteri, pengusaha-pengusaha sukses, masyarakat sipil, dan pemimpin media akan dijadwalkan terlibat secara aktif,” lanjut Rachmat.

Dalam forum ini, Indonesia juga dapat menyampaikan empat pesan utama, yaitu Indonesia is accelerating, the spirit of democracy and reformation are strong, this is a responsive and responsible government, dan Indonesia is welcoming and outward looking.

Sebagai perwakilan resmi Pemerintah Indonesia,  Gobel mengatakan Indonesia menyambut baik semua delegasi yang hadir dalam pertemuan ini. Indonesia siap mengembangkan berbagai kerja sama strategis guna meningkatkan perdagangan dan investasi, termasuk mengejar target ekspor 300% dalam lima tahun. Selain berbagai permasalah global yang dibahas, menurut Rachmat, substansi pertemuan tahun ini akan difokuskan pada bagaimana para pemimpin di kawasan Asia Timur bersiap dalam pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015, menandakan era baru dalam pergerakan bebas manusia, barang, dan jasa seluruh perekonomian 10 negara dengan lebih dari 600 juta orang.

Dibuka Presiden

Acara ini rencananya akan dibuka Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Selanjutnya, akan ada 11 Menteri yang sudah mengonfirmasi untuk ikut aktif dalam pertemuan. Para Menteri itu yakni Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan A. Djalil, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Sementara itu, perwakilan dari negara-negara lain yang akan hadir dalam pertemuan ini antara lain Perdana Menteri Kamboja Samdech Techo Hun Sen, Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita, Deputi Perdana Menteri Rusia Arkady Dvorkovich, Deputi Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc, Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia Mustapa Mohamed, Secretary of Trade and Industry Filipina Gregory L. Domingo, Sekretaris Negara Bidang Ekonomi Swiss Marie-Gabrielle Ineichen-Fleisch, dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada Christian Paradis. Selain itu akan hadir juga Secretary-General ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) Jakarta Le Luong Minh, Executive Director Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) Hidetoshi Nishimura, Director-General International Organization for Migration (IOM) Geneva William Lacy Swing, Deputy Secretary-General Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Paris Mari Kiviniemi, Managing Director Accenture Strategy Lead ASEAN Alison Kennedy, Executive Director United Nations Population Fund (UNFPA) New York Babatunde Osotimehin, Representative and Country Director United Nations World Food Programme (WFP) Jakarta Anthea Webb, dan Green Economy Research Staff United Nations Office for REDD+ Jakarta Nanda Asridinan Noor. Sedangkan, para CEO dunia/pimpinan perusahaan besar lainnya yang memastikan hadir adalah Aramco, Bombardier, Cargill, DuPont, Hewlett-Packard, Hitachi, JETRO, Marriott, MasterCard, Monsanto, McKinsey, Nestlé, Standard Chartered, Syngenta, Unilever, dan lain-lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

PAN Minta Khofifah dan Gus Ipul Seriusi Pilgub Jatim

JAKARTA-Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mendorong Ketua

Survei BI: Pertumbuhan Kredit Melambat pada Triwulan III-2018

JAKARTA-Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan pertumbuhan triwulanan kredit baru