Pemprov Surabaya Segera Operasikan Bus Priority

Tuesday 12 Nov 2013, 6 : 18 pm
by

SURABAYA-Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk membantu mengurangi kemacetan di Kota Surabaya dan sekitarnya, yang semakin hari semakin sulit dikendalikan. Bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ)  Jawa Timur akan  mengembangkan angkutan massal  berbasis bus.  Kepala Dishub dan LLAJ Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi kepada wartawan kemarin mengungkapkan, bus priority ini rencananya akan bebas dari hambatan traffic light, karena  dipasangi alat sistem khusus. “Ketika bus melewati traffic light, maka secara otomatis trafic light akan berubah menjadi hijau, sehingga bus akan terus berjalan,” kata Wahid.

Dia mengatakan, nantinya jarak antar bus yang satu dengan lainnya sekitar 10 menit. Tujuannya, agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna transportasi bus. Penumpang tidak harus menunggu lama. Dengan didukung sistem yang terkoneksi pada trafic light ini akan memudahkan ketepatan waktu bus dalam perjalanannya.Untuk mendukung program angkutan massal ini, kata Wahid, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub RI. Rencananya, pada tahun 2014 mendatang, Pemprov Jatim akan dibantu oleh Kemenhub RI sekitar 30 bus.

Untuk rute, Wahid menjelaskan, bus ini akan berangkat dari Porong kemudian masuk tol Sidorajo hingga tol waru. Kemudian, dari tol waru, bus masuk ke A Yani menuju terminal Joyoboyo. Setelah itu, dari Joyoboyo masuk ke tol Gunungsari menuju ke Terminal Tambak Oso Wilangun. Begitu juga sebaliknya, ketika bus berangkat dari Tambak Oso Wilangun.  “Dengan kehadiran bus ini diharapkan dapat menghidupkan kembali keberadaan Tambak Oso Wilangun,”  tuturnya.

Alternatif rute lainnya, bus berangkat dari Porong kemudian masuk tol Sidoarjo hingga tol waru. Kemudian, dari tol waru, bus masuk ke Jl Ahmad Yani menuju terminal Joyoboyo. Setelah itu, dari Joyoboyo menuju ke Perak. “Karena ini program angkutan massal yang diharapkan bisa dinikmati masyarakat. Mudah-mudahan, kehadiran bus ber AC ini bisa mengurangi penggunaan angkutan pribadi (roda dua maupun roda empat) agar beralih ke angkutan massal,” urainya.

Dengan beralihnya ke angkutan massal itu, kata Wahid, tentunya akan dapat mengurangi kejadian kecelakaan di jalan, dalam hal ini pengguna roda dua. Sebab, selama ini kecelakaan di jalan didominasi oleh pengguna roda dua. Oleh karena itu dalam program ini berjalan sukses, perlu dukungan semua pihak, baik dari pemerintah kabupaten/kota yang dilewati oleh rencana pengembangan angkutan massal bus ini. “Angkutan massal yang paling memungkinkan direalisasikan dalam jangka pendek adalah bus,” terangnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, terhadap rencana Walikota Surabaya untuk pengembangan angkutan massal yang berbasis rel, pihaknya menilai program itu merupakan sebuah program yang sangat baik.  “Jadi kalau misalnya nanti pada ruas jalan raya Darmo ada angkutan rel maka tentunya angkutan berbasis bus akan dievaluasi kembali,” katanya.

Ketika ditanya mengenai berapa tarif bus priority tersebut, Wahid belum bisa menjawabnya secara pasti. “Belum, rencana angkutan bus ini akan dikelola oleh Damri sehingga yang menentukan adalah pihak Damri. Untuk shelternya, akan dikoordinasikan dengan pemerintah kabupaten/kota setempat,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ini Penampakan Jembatan Leuwijaksi Yang Ambrol

TANGERANG-Bibir jembatan Leuwijaksi di RT01/01, Desa Margatirta, Kecamatan Cimarga Kabupaten
Menko Airlangga Hartarto

Lampaui USD 4 Miliar, Ekspor Otomotif Nasional Dibidik 400 Ribu Unit

SURABAYA-Industri otomotif menjadi salah satu sektor manufaktur andalan dalam menopang