BALI-Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi dan Menteri Industri dan Perdagangan Mozambik Armando Inroga melakukan pertemuan bilateral guna membahas peningkatan perdagangan kedua negara melalui skema forward processing. “Skema ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perdagangan melalui pengurangan bea tarif masuk bahan baku dan turunan produk bahan baku tersebut. Skema kerja sama yang diusulkan Indonesia ini ditargetkan untuk tekstil dan produk tekstil,” jelas Bayu di Bali, Kamis (5/12).
Sebagai ilustrasi, Wamendag menjelaskan bahwa dengan skema ini nantinya Indonesia dapat mengimpor bahan mentah dari Mozambik sebagai bahan baku kapas yang selanjutnya diolah di Indonesia untuk diekspor kembali ke Mozambik sebagai barang setengah jadi atau barang jadi dengan tarif preferensi. “Skema forward processing ini tentunya dapat meningkatkan nilai perdagangan kedua negara dan juga mempererat hubungan dagang antar keduanya,” ujarnya.
Kedua negara sepakat bahwa total perdagangan keduanya pada tahun 2012 sebesar USD 120,9 juta yang terdiri dari ekspor sebesar USD 99,8 juta dan impor sebesar USD 21,2 juta, masih belum mencerminkan pemanfaatan potensi perdagangan yang optimal.
Untuk itu, menurut Wamendag, perlu dilakukan upaya peningkatan perdagangan melalui penghapusan berbagai hambatan perdagangan, antara lain pembentukan kerja sama fasilitas perdagangan dan dukungan transportasi yang memadai.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, Menteri Armando Inroga juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Indonesia atas kesuksesannya sebagai tuan rumah penyelenggara KTM-WTO ke-9.
