IHSG Wait and See Data Trade Balance

Monday 2 Jun 2014, 8 : 18 am
by
saham
Ilustrasi

JAKARTA-Bursa AS kemarin ditutup menguat tipis setelah data manufaktur yang baik disejumlah wilayah berhasil menutupi ekspektasi perlambatan consumer spending.

Bursa Global juga cenderung wait and see dengan data manufaktur sejumlah negara yang diumumkan sejak kemarin hingga malam nanti.

Meski bursa AS menguat, EIDO melemah 3.7% mengikuti pelemahan IHSG. Sementara itu, harga Nikel berhasil menguat 1.85% sedangkan harga Timah melemah 1.15%.

Analisa harian analis saham PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih menyebutkan bahwa bursa Asia Senin pagi (2/6) menguat dengan bursa Nikkei menguat 1.3% setelah pada hari minggu kemarin China mengumumkan data Manufaktur yang sedikit lebih baik dari estimasi.

Bursa Indonesia pada Jumat kemarin underperform terhadap bursa Asia dengan aksi jual big caps pada post trading.

“Aksi jual dilakukan setalah BI menyatakan April akan mengalami trade deficit akibat peningkatan impor dan juga penurunan harga komoditas,” seperti dikutip dari laman samuel.co.id di Jakarta, Senin (2/6).

Di sisi lain, jelasnya konsensus justru memperkirakan trade surplus US$178 juta.

Penurunan IHSG sebesar 1.8% kemarin kami lihat belum dapat dikatakan sepenuhnya memfaktorkan sentimen trade deficit, karena BI belum memberikan indikasi berapa kisaran angka trade deficit.

Di sisi lain, kami memperkirakan saham-saham yang diuntungkan dengan pelemahan Rupiah seperti komoditas akan sedikit diuntungkan dengan kondisi ini.

“Rupiah pagi ini melemah 0.45%,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Inovasi Produk Dalam Negeri Tekan Ketergantungan Terhadap Produk Impor

JAKARTA-Pemerintah terus mendorong sinergisitas peran lintas sektor untuk berinovasi menghasilkan

Ungkap Kearifan Lokal, Strategi Presiden Jokowi Raup Suara Rakyat Jabar

JAKARTA-Tentu tak sembarangan Presiden Joko Widodo menyisipkan sejumlah pepatah ataupun