Cost Recovery Migas Harus Dievaluasi

Selasa 9 Sep 2014, 7 : 07 pm

JAKARTA-Mantan Menko Prekonomian di era Gus Dur, Rizal Ramli meminta cost recovery untuk Migas dievaluasi. Karena itu pemerintah harus bisa menekan biaya recovery produksi BBM. Sekarang ini produksi minyak turun, namun ongkos recovery-nya naik 200 %. “Ternyata, besarnya ongkos itu akibat salah urus. Kalau 30 % saja dari ongkos bisa dihemat berarti negara menyelamatkan Rp 96 triliun,” katanya , di Jakarta, (09/09/2014).

Menurut Rizal Ramli,  sekarang ini biaya recovery Migas mencapai Rp96 trliun. Belum lagi soal salah urus penggunaan  diesel generator-solar untuk listrik (PLN) dan negara harus subsidi sampai sekitar Rp 107 triliun. “Selain itu bisa memotong anggaran perjalanan dinas pejabat negara,” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjut Rizal, untuk mengurangi beban subsidi BBM. Maka  harus berani melakukan terobosan, termasuk memotong biaya perjalanan pejabat, dan menegakkan hukum.

Misalnya pertama, menghapus mafia Migas dengan menegakkan hukum, di mana negara dirugikan Rp 10 triliun per tahun, yang menjadikan harga BBM lebih mahal dua kali lipat dari seharusnya. Kedua, membangun kilang minyak sehingga tidak perlu harus mengirim minyak mentah ke Singapura. “Singapura memperoleh keuntungan 10 % dan besarnya tambahan biaya produksi mencapai 25 %. Itulah yang membuat harga BBM mahal. Tapi, kalau bisa membangun kilang sendiri, harganya bisa ditekan sampai setengahnya,” tegasnya

Dijelaskan Rizal, dulu anggaran untuk Gus Dur hanya Rp 2,5 triliun, dan kini menjadi Rp 31 triliun lebih kecil dari anggaran pertanian yang hanya Rp 15 triliun. “Harusnya dipotong Rp 10 triliun, sisanya untuk pertanian dan menambah gizi dan protein anak-anak bangsa ini dengan memakan telur, agar menjadi generasi yang sehat dan cerdas,” tambahnya.

Dengan penghematan kara Rizal Ramli juga akan membuka lapangan kerja bagi ratusan ribu petani dan peternak ayam. “Jadi, jangan menggampangkan masalah anggaran dengan harus menaikkan harga BBM. Padahal, ruang fiskal masih banyak jika mau kerja keras. Apalagi menaikkan harga BBM akan membuat sekitar 150 rakyat menderita,” pungkasnya. (ek)

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Bripka Saefudin, Korban Penembakan Begal Motor Dirawat Intensif

TANGERANG-Bripka Saefudin yang korban penembakan pelaku begal motor di Kota

BTN Bantu CSR Guna Pelestarian Lingkungan

SEMARANG-Direktur Utama BTN Pahala N Mansury melakukan penanaman pohon dan