JAKARTA-Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI meminta pemerintah secepatnya melakukan aksi guna menyelamatkan industri teh. “Jika kita tidak melakukan sesuatu, maka teh bisa menjadi terlupakan di Indonesia berikut dengan segala efek negatifnya,” kata
Ketua DPD RI, Irman Gusman, di Jakarta, Selasa, (04/11/2014)
Menurut senator asal Sumatera Barat ini, DPD siap mendukung penuh Dewan Teh Indonesia, agar Pemerintah dan lembaga legislatif yang terkait dapat melakukan sesuatu guna merevitalisasi industri teh Indonesia, khususnya kalangan produsen. “Saya berencana untuk berkoordinasi dengan Departemen terkait pentingnya soal Teh ini,” ujar dia lagi
Irman menambahkan merupakan warisan dan harus dikelola dengan baik. Karena teh tidak hanya menguntungkan tetapi juga berkontribusi baik secara sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Sedikitnya ada 77 juta hektar degradasi hutan yang dapat dieksplorasi untuk perkebunan teh, yang bertujuan untuk dapat menggantikan kepadatan perkebunan teh di Pulau Jawa, dengan penekanan bahwa selama hal itu memberikan kontribusi untuk pengembangan lingkungan dan menciptakan lapangan kerja.
Laporan terbaru yag didapat dari Bank Dunia telah membuka area perkebunan teh adalah sebagai ungkapan salah satu dari saran-saran dalam roadmap yang bertujuan untuk pemulihan teh Indonesia. “Terkait dengan hal di atas, saya ingin menggaris-bawahi tujuan dari Dewan Perkebunan Teh Indonesia untuk dapat menyatukan dunia teh guna masa depan yang berkelanjutan dan harus dimulai dari Kota Bandung, kota dimana Konferensi Asia Afrika 1955 diadakan,” jelas lelaki kelahiran 11 Pebruari 1962.
Lebih jauh Irman meminta seluruh negara-negara produsen bersatu dan dapat memberikan ruang kehadiran bagi negara-negara pengimpor membuat persatuan menjadi sebuah kekuatan baru dalam rangka membuat teh menjadi lebih tangguh dari minuman lainnya. “Kami sangat berharap acara ini dapat memberikan gagasan-gagasan baru untuk perkembangan industri Teh,” pungkasnya. (ek)
