BI: Kedaulatan Energi Prasyarat Stabilitas Ekonomi

Senin 29 Jun 2015, 9 : 19 pm
by
Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara.

BANJARMASIN- Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara, mengatakan, negara masih menghadapi ketidakseimbangan antara sisi penawaran dan permintaan terutama pada Bahan Bakar Minyak (BBM), listrik, dan gas. Padahal, ketersediaan energi merupakan prasyarat berkembangnya sektor industri yang memiliki peranan penting dalam penyerapan Tenaga Kerja dan penguatan daya saing ekspor Indonesia. “Konsumsi energi di Indonesia terus meningkat seiring dengan bertambahnya populasi dan berlanjutnya ekspansi kelas menengah. Di sisi lain, kita dihadapkan pada kenyataan bahwa kemampuan untuk memproduksi energi tersebut masih terbatas,” ujar Mirza pada acara diskusi bertema “Meningkatkan Kedaulatan Energi” di Banjarmasin Senin (29/6).

Menurutnya, kedaulatan energi sangat penting karena menjadi satu prasyarat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Untuk itu, perlu dicermati ketersediaan pasokan batubara yang merupakan salah satu bahan bakar utama pembangkit listrik.

Saat ini jelasnya, perekonomian Indonesia masih menghadapi sejumlah risiko dan tantangan struktural. Tantangan struktural itu antara lain memperkuat kedaulatan pangan dan energi, memperbaiki daya saing industri dan perdagangan. “Selain itu juga memperluas sumber pembiayaan pembangunan, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan meningkatkan kualitas modal dasar pembangunan,” terangnya.

Dia mengaku, pemerintah telah menetapkan 4 arah kebijakan dalam upaya mendorong kedaulatan energi. Keempat bebijakan itu yakni meningkatkan peranan energi baru terbarukan dalam bauran energi, meningkatkan aksesibilitas, meningkatkan efisiensi dalam penggunaan energi serta memanfaatkan potensi sumber daya air untuk PLTA. “Hal ini perlu adanya dukungan seluruh pihak untuk meningkatkan kedaulatan energi di Indonesia,” urainya.

Dengan dukungan prospek ekonomi global yang membaik dan pelaksanaan berbagai kebijakan di sektor riil khususnya peningkatan kedaulatan energi, BI memproyeksikan pada Tahun 2019, pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 6.5% dengan tingkat inflasi yang menurun sesuai target jangka menengah dan defisit transaksi berjalan yang lebih sehat.

 

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ashmore Asset Management Indonesia Buyback 2,2 Juta Saham, Berikut Jadwalnya

JAKARTA-Manajemen PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) berencana melakukan

BTN Bantu Rp100 Juta Untuk Masyarakat Korban Banjir

BANYUWANGI-Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Maryono mendampingi