2016, Produksi Semen Indonesia Ditargetkan Naik 5 Persen

Thursday 29 Oct 2015, 4 : 13 pm
by
Direktur Utama Semen Indonesia, Suparni/doc swa

JAKARTA-PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) berani mematok produksi tinggi di tahun depan. Hal ini mengingat proyek-proyek infrastruktur yang terus dikembangkan oleh pemerintah, sehingga berpengaruh terhadap kebutuhan semen nasional. “Untuk tahun depan, volume produksi akan naik sampai 5 persen menjadi sekitar 30 juta ton dari tahun ini yang mencapai sekitar 28,6 juta ton,” tutur Direktur Utama Semen Indonesia, Suparni saat acara konferensi pers di kantornya di Jakarta, Kamis (29/10).

Dengan naiknya volume produksi itu, diharapkan pendapatan juga bakal terkatrol naik. Sekitar 5-6 persen pendapatan terkatrol naik. “Kenaikan ini karena dipicu oleh demand yang sejak Agustus lalu hingga hari ini volume penjualannya cukup signifikan. Karena sejak Agustus memang belanja infrastruktur sudah mulai naik secara tajam,” papar dia.

Makanya, sejak Agustus 2015, unit produksi perseroan baik di Padang, Gresik, dan Tonasa mulai mencapai utilitas maksimal. “Kami mulai memasok beberapa proyek infrastruktur baik yang dikerjakan oleh pemerintah maupun swasta di seluruh wilayah pemasaran kami. Antara lain proyek jalan tol, bendungan, properti, dan proyek lainnya,” papar Suparni.

Dan untuk mencapai peningkatan volume produksi itu, pihaknya melakukan banyak persiapan. Antara lain, SMGR terus memaksimalkan pabrik dalam negeri, namun jika produksi dari pabrik dalam negeri tidak bisa mencukupi kebutuhan domestik bisa dikuatkan dari pabrik Thang Long, Vietnam. “Selama ini Thang Long prioritas untuk pasar ASEAN, seperti Filipina, Myanmar, dan negara ASEAN lainnya,” imbuh dia.

Meski begitu, total volume penjualan konsolifasi SMGR hingga kuartal ketiga ini memang mengalami penurunan dibanding tahun lalu (year on year) sebesar 1,9 persen. Saat ini, total penjualan mencapai 20,29 juta ton. Sementara di tahun lalu sebesar 20,69 juta ton.

Menurunnya pertumbuhan di semester I-2015 berpengaruh terhadap produksi konsumsi semen dalam negeri yang mengalami penurunan sebesar 0,9 persen atau 42,58 juta ton dibanding priode yang sama tahun lalu sebesar 42,99 juta ton. “Dengan kondisi itu, laba bersih perseroan turun 21,6 persen menjadi Rp3,20 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,08 triliun,” pungkas dia. (TMY)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pengembalian Gelar Syarwan Hamid Tak Berpengaruh

PEKANBARU-Lembaga adat Melayu Riau (LAMR) memeroses pengembalian gelar kehormatan adat

Solusi Digital BNI Dorong Pertumbuhan CASA

JAKARTA-Transformasi digital yang dilakukan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero)