Kemenperin Fokus Kembangkan Mobil Hemat Energi

Wednesday 26 Jul 2017, 1 : 58 am
by
Menperin, Airlangga Hartarto

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) fokus mendorong pelaku industri otomotif di Indonesia agar terus berinovasi termasuk dalam upaya pengembangan teknologi kendaraan yang hemat energi dan ramah lingkungan.

Langkah ini sebagai salah satu komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030.

“Teknologi kendaraanmasa depan tersebut, antara lain mengarah kepada advance dieselatau petrol engine, bahan bakar alternatif (biofuel), bahan bakar gas, hybrid, kendaraan listrik, dual fuel (gasoline-gas), dan fuelcell (hydrogen),” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin (24/7).

Menperin menegaskan, tengah menyelesaikan skema insentif untuk program kendaraan emisi rendah (low carbon emission vehicle/LCEV).

Program ini merupakan lanjutan dari program yang sudah bergulir sebelumnya, yakni Kendaraan Bermotor Hemat Bahan Bakar dan Harga Terjangkau (KBH2) atau low cost and green car (LCGC).

“Kebijakan ini dapat terlaksana apabila BBM Euro IV sudah tersedia pada tahun 2019 atau lebih cepat,” ujarnya.

Airlangga mengakui, mobil listrik bisa menjadi alternatif teknologi otomotif yang ramah lingkungan,

Namun, penerapannya harus bertahap, tidak secara langsung.

“Sebelum ke mobil listrik, kita sebaiknya masuk yang hybrid dulu,” imbuhnya.

Lebih lanjut, pengembangan mobil listrik di Indonesia harus diawali dengan teknologi baterai, motor induksi, dan piranti lunak (software).

Selain itu, supaya kompetitif dibutuhkan keringanan buat pelaku industri agar bisa terjangkau konsumen.

“Mobil listrik kan mahal. Harus ada insentif dari pemerintah,” ungkapnya.

Mengenai penerapan standar emisi Euro IV, Airlangga menyatakan, pelaku industri sudah siap untuk menjalankan aturannya.

“Jadi jadwalnya Euro IV mudah-mudahan sebelum Asian Games berlangsung, sehingga tinggal pelaksanannya bagaimana industri dan supliernya, tier 1, tier 2 untuk menyesuaikan,” tuturnya.

Menperin pun memastikan bahwa proyek mobil listrik sudah ada di dalam peta jalan Kementerian Perindustrian untuk pengembangan industri otomotif di Indonesia.

Kemenperin mencatat, hingga saat ini, populasi mobil listrik di dunia sekitar 4 juta unit dan diperkirakan pada tahun 2020 mencapai 10 juta unit.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Penurunan PMI-BI tersebut sejalan dengan kegiatan sektor Industri Pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang sedikit terkontraksi di tengah kebijakan pembatasan mobilitas pada triwulan III 2021

BI: Rupiah Salah Satu Terbaik Asia

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mengklaim nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
BRIN

BRIN Kembangkan Teknologi Pengolah Limbah Medis Skala Kecil dan Mobile

JAKARTA-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan teknologi pengolah limbah