Adrianus : Lebur Saja Kemenkeu dan Bappenas

Wednesday 2 Sep 2015, 7 : 18 pm
Senator NTT, Adrianus Garu

JAKARTA-Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mengusulkan agar  dua kementerian yang ada dipemerintahan saat ini harus dimerger sehingga serapan anggaran bisa berlangsung cepat digunakan. Dua kementerian itu adalah Kementerian Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. “Lho, Menkeu itukan sifatnya hanya jadi kasir, sekaligus bisa ngurusi pembayaran proyek-proyek yang sedang menjadi program pemerintah,” kata anggota DPD RI Adrianus Garu dalam diskusi “Lambatnya Serapan Anggaran 2015” bersama anggota Komisi VI DPR dari F-PG Agun Gunanjar di Jakarta, Rabu 2 September 2015.

Selain usul penyatuan dua kementerian, Senator asal NTT itu juga menambahkan agar Musrenbang bisa diimplementasikan di lapangan. Maka perlu dimasukkan menjadi Undang-Undang. “Kalau diundangkan, program itu bisa dikunci,” tuturnya.

Dulu jaman Pak Harto, sambung Adrianus, dengan adanya Garis Besar Haluan Negara (GBHN) maka jelas capaiannya. Namun sekarang ini semuanya mengambang. “Kalau begini, kita bisa ketinggalan dengan Timor Leste,” tegasnya.

Sementara itu Agun Gunandjar mengakui lambatnya penyerapan anggaran itu terjadi sejak reformasi. Hanya saja kini luar biasa akibat kementeriannya, nomenklaturnya, birokrasinya dan ini murni masalah administratif soal dokumen anggaran. Juga akibat ketidakpahaman birokrasi pusat dan daerah dalam menjalankan kewenangannya. Padahal, sudah ada UU No.30/2013 tentang diskresi, kewenangan keuangan negara. “Kalau administratif, bukan pidana,” tuturnya.

Selain itu kata Agun, terlalu banyak prosedur dan proses dalam pencairan. Karena itu, kalau perlu Presiden Jokowi memangkas proses adminsitratif yang menghambat pencairan anggaran pembangunan daerah tersebut. “Dana desa pun nomenklaturnya berubah, birokrat di bawah tidak siap, sumber daya manusia (SDM) juga tidak siap,” ungkapnya.

Jadi, lanjut Agun, kuncinya rubah politik anggaran dengan menyerahkan ke 34 daerah provinsi. Putus praktek-praktek kartel, mafia, monopoli dan sebagainya. “Tapi, saya optimis pasca 2015 akan lebih baik dan terjadi lompatan-lompatan perekonomian,” tambahnya. **aec

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BI Apresiasi Dukungan Industri Dalam Menata Sistem Pembayaran Indonesia

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mengapresiasi dukungan seluruh pelaku industri sistem pembayaran
Sandiaga Uno

Peserta Inkubasi Kuliner Borobudur Didorong Berinovasi Guna Naik Kelas ke Pasar Global

MAGELANG-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif