Bangun PLTU 250 MW, Asahimas Investasi PLTU US$885 juta.

Saturday 13 Feb 2016, 9 : 24 am
kemenpern.go.id

CILEGON-Perusahaan kimia asal Jepang, PT
Asahimas Chemical melakukan perluasan pabrik. Karena itu membangun pembangkit listrik 250 MW pada 2016. “Ekspansi ini didanai dengan investasi US$885 juta atau sekitar Rp12,4 triliun,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam siaran persnya saat mengunjungi mengunjungi pabrik PT Asahimas Chemical di Cilegon, Banten di Jakarta, Sabtu (13/2/2016).

Saleh didampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani.
Hadir pula Komisaris Asahimas Chemical Benny Suherman, CEO and President Asahi Glass Corp Jepang Takuya Shimamura, Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi dan Asisten Daerah Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Provinsi Banten Eneng Nurcahyati.

Realisasi investasi seperti ini, menurut Menteri Saleh, memperkuat optimisme proyeksi sektor manufaktur termasuk kimia dasar menjadi motor penggerak pertumbuhan non migas 2016. “Industri kimia diperkirakan tumbuh 8,5%-8,7%. Pertumbuhan kimia dasar itu terdorong oleh naiknya kebutuhan bahan kimia dari berbagai kelompok industri seperti industri plastik dan semen,” tambahnya.

Industri hulu kimia penghasil bahan baku terus meningkatkan produksi dan menanam modal untuk mendongkrak ekspansi. Pemasaran juga digenjot baik ke domestik dan global yang sekaligus menandakan prospek bisnis di Indonesia semakin cerah.
“Jika industri hulu seperti Asahimas menambah produksi, mengekspor dan membangun pembangkit, itu bukti konkret bahwa aktivitas industri kita berputar,” tuturnya.

Penanaman investasi yang dilakukan pelaku usaha, imbuhnya, juga menunjukkan Indonesia semakin menarik bagi perusahaan global. Apalagi, industri hulu merupakan bisnis jangka panjang. “Pemakai produknya adalah para industri hilir yang sangat banyak,” ungkapnya

Menteri Saleh mengakui, pemerintah mengapresiasi kontribusi Asahimas lantaran turut memproduksi produk substitusi impor, menambah lapangan kerja, transfer pengetahuan dan teknologi serta menghemat devisa. “Komplek yang terintegrasi di Cilegon ini juga menunjukkan pelaku industri hulu kita memiliki visi menjadikan Indonesia sebagai basis produksi. Sehingga, proses peningkatan nilai tambah tetap berada di sini,” ulasnya.

Asahimas membangun fasilitas produksi yang terpadu dari proses klor alkali hingga proses polivinil klorida. Kompleks ini memproduksi bahan-bahan kimia dasar yang sangat diperlukan oleh banyak industri hilir.

Saat ini perusahaan mengoperasikan fasilitas produksi yang terintegrasi dari Klor Alkali hingga PVC, yang merupakan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Asahimas memiliki tiga jenis pabrik yang dibangun di lahan seluas 91 hektar. **aec

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pemerintah Bangun Rusus Bagi Korban Banjir di Kota Bima

BIMA-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun 218 unit

Presiden: Harus Mulai Berpikir Konversi ke Energi Terbarukan

LOMBOK-Kontribusi sector energy terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat besar. Bahkan,