BNN Tangsel Siap Antisipasi Peredaran Ganja Sintetis

Thursday 9 Jun 2016, 1 : 11 pm
by
Kepala BNN Tangsel, AKBP Heri Istu/photo Raja Tama

TANGERANG-Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang Selatan (Tangesel) siap mengantisipasi peredaran narkotika tembakau gorilla, yang termasuk kategori narkoba jenis ganja sintesis.

Kepala BNN Tangsel, AKBP Heri Istu mengungkapkan, hingga Mei 2016,  pihaknya bersama Polres Tangsel dan Satpol PP Tangsel, sudah mengungkap sebanyak 202 kasus narkoba, yang merupakan hasil operasi gabungan.  “Untuk Mei kemarin saja ada 13 kasus positif narkoba dengan pemakai remaja dan usia dewasa,” katanya dalam acara wakaf Alqur’an dan buku Sinarmas World Acadeny, Kamis, (9/6).

Sementara untuk tembakau gorilla, Heri menerangkan, kandungan dalam tembakau gorilla itu mengandung zat cannabinoid atau halusinogen (halusinasi).  “Ini temuan baru dari minyak ganja sintesis yang ditaruh di tembakau, efeknya dapat menimbulkan halusinasi bagi pemakainya,” ucapnya.

Mencuatnya narkoba jenis baru ini, jelas Heri, berdasarkan temuan dokter rumah sakit di Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, yang melaporkan adanya pasien remaja dalam keadaan seperti sedang sakau.  “Saat di bawa ke UGD RS itu, remaja tersebut sudah seperti orang kesurupan selama tiga hari, dan remaja itu mengaku dikasih temannya rokok dari ganja cap gorila,” ujarnya.

Lebih jauh Heri menerangkan, tembakau  gorilla menyerupai bentuk rokok biasa, hanya saja sudah disemprot kandungan ganja sintesis didalamnya.  “Untuk tembakau gorilla sampai Juni ini,  sudah tiga kasus yang kita temukan, semuanya adalah remaja di wilayah Serpong dan Pamulang,” pungkasnya. (Raja Tama

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BNI Fasilitasi Kredit PT KAI Senilai Rp 595,89 Miliar

JAKARTA-BNI menjadi Agen Fasilitas untuk kredit sindikasi kepada PT Kereta

Sambut Investor Masuk, Pemerintah Siapkan Standardisasi Produk Rokok Elektrik

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) turut berperan aktif meningkatkan nilai investasi di