BALI-Gerak dan pertumbuhan ekonomi Indonesia rupanya tak bisa lepas dari ketergantungan negeri Paman Sam. Alasannya, ketika ekonomi AS kacau maka rupiah juga ikut terkena imbasnya. “Kita harus keluar dari ketergantungan ini, caranya dengan memperkuat fiskal domestik dan ekonomi, termasuk mengurangi defisit transaksi berjalan,” kata Menteri Keuangan, Chatib Basri di Jakarta, Senin,(7/10).
Menurut Dede-sapaan akrabnya, tak hanya Indonesia, tampaknya banyak negara berupaya segera melepaskan diri dari ketergantungan terhadap AS. “Negara-negara di dunia harus belajar untuk hidup tanpa stimulus AS. Kita harus siap jika suatu hari nanti bank Sentral AS (The Fed) mengakhiri stimulus, ” tegasnya
Lebih jauh kata Mantan Dosen FEUI ini, sejumlah negara didorong harus mampu melepaskan ketergantungan ekonomi dari AS sehingga keamanan dan stabilitas ekonomi global terjaga. Menguatnya ekonomi AS menjadi alasan The Fed untuk mengurangi stimulus moneter mereka. The Fed biasanya membeli obligasi hingga US$85 miliar dalam satu bulan, dan secara perlahan akan dikurangi sampai US$40 miliar.
Dalam kesempatan itu menkeu memuji tiga negara di Asia Pasifik yang bisa melepaskan diri dari kondisi fiskal AS yaitu Australia, Singapura dan Filipina. Ketiga negara ini memiliki ekonomi domestik yang kuat.
Sementara itu, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong berpendapat “shutdown” pemerintah AS akan menganggu keseimbangan fiskal dan kebutuhan AS untuk memperkuat daya saingnya.
Dia menambahkan ini pekerjaan yang memakan waktu lebih dari satu jabatan presiden untuk menyelesaikannya. Sampai hari ini, status shutdown sudah memasuki hari kelima.
Lee menyayangkan Obama membatalkan perjalanan selama seminggu ke wilayah Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina dan Brunei Darusalam. “Kami sangat menyayangkannya,” tegasnya
Menurutnya, meski AS sedang berkonsentrasi ke Asia Pasifik, namun sempat terganggu dengan masalah perang sipil Suriah. Yang jelas perdamaian dan stabilitas kawasan Asia – Pasifik akan tergantung pada hubungan dua negara dalam hal ini Amerika Serikat dan China. **cea