Go-Food Dorong Pendapatan UMKM Hingga 55%

Tuesday 23 Apr 2019, 12 : 52 pm
Kompas

JAKARTA-Survei Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menunjukkan, omzet 55% mitra meningkat setelah bergabung dengan Go-Food.

Kenaikkan omzet ini ditopang oleh meluasnya pasar mitra.

Aplikasi Gojek telah diunduh 142 juta kali di Indonesia.

Makanan dan minuman mitra pun bisa dipesan oleh pengguna Gojek, sepanjang jaraknya kurang dari 25 kilometer.

“Peningkatan klasifikasi omzet usaha ini menunjukkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergabung dengan Go-Food mengalami perluasan pasar dan naik kelas,” kata Wakil Kepala LD FEB UI Paksi C K Walandouw, mengutip laman www.katadata.co.id, dalam siaran pers, Selasa (23/4/2019).

Survei ini dilakukan terhadap 1.000 mitra Go-Food di sembilan wilayah, yakni Balikpapan, Bandung, Jabodetabek, Denpasar, Makassar, Medan, Palembang, Surabaya, Yogyakarta.

Hanya, LD FEB UI tidak menyebutkan kapan survei tersebut dilaksanakan maupun metodenya. Berdasarkan survei UI tersebut, 72% responden mengaku klasifikasi omzetnya naik setelah menggunakan aplikasi khusus manajemen mitra Go-Food.

Lalu,volume transaksi 93% responden meningkat setelah menggunakan aplikasi khusus untuk mitra Go-Food ini.

Menurut Paksi, temuan ini mengindikasikan teknologi manajemen mitra menjadi kunci mengakselerasi pertumbuhan dan daya saing UMKM di era digital.

“Dalam menumbuhkan bisnis UMKM, tidak cukup hanya membantu mereka memperluas pasar, tetapi juga harus membangun ekosistemnya,” kata dia.

Ia berpendapat, Gojek membangun ekosistem untuk mengembangkan bisnis UMKM.

Salah satu caranya, dengan menyediakan layanan dari hulu ke hilir untuk keperluan UMKM.

Survei LD FEB UI pun menunjukan, 92% responden menilai layanan aplikasi manajemen mitra Go-Food memudahkan.

Sebab, teknologi di aplikasi ini memberikan informasi pesanan kepada mitra sebelum mitra pengemudi Gojek datang.

Aplikasi ini juga memberi keleluasaan mitra untuk mengubah menu, harga, foto, dan jam operasional secara mandiri.

Sebanyak 92% responden bergabung dengan Go-Food karena adanya layanan Go-Pay.

Lalu, 87% responden bergabung karena menilai teknologi keamanan Go-Food canggih.

Kemudian 79% responden mau menjadi mitra Go-Food karena adanya layanan pencatatan transaksi secara digital.

Karena itu, 85% responden menginvestasikan kembali pendapatannya dari Go-Food untuk mengembangkan bisnis mereka. “

Dengan omzet mitra Go-Food yang meningkat dan menginvestasikan kembali pendapatannya, kontribusi UMKM mitra Gojek bisa terus membesar dari tahun ke tahun,” kata Pasik.

Berdasarkan survei UI, mitra Go-Food berkontribusi Rp 6,9 triliun Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, pada 2017.

Kontribusi meningkat menjadi Rp 18 triliun pada 2018.

Secara keseluruhan, LD FEB UI mencatat Gojek berkontribusi Rp 44,2 triliun terhadap perekonomian nasional pada tahun lalu. *

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Multipolar Umumkan Transformasi, Pertajam Fokus ke Ekonomi Digital

JAKARTA-PT Multipolar Tbk (MLPL), perusahaan investasi dengan portofolio di berbagai

Maju Caketum Pemuda Katolik 2021-2024, Ini Program Friederich Batari

JAKARTA-Ketua Bidang Kominfo Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2018-2021, Friederich