JAKARTA- Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan harga referensi produk CPO untuk penetapan Bea Keluar (BK) periode bulan Juni 2016 sebesar USD 751,55/MT, pada Kamis (26/5).
Setelah memperhatikan berbagai rekomendasi, BK CPO turun sebesar USD 2,55 atau 0,34% dari periode bulan Mei 2016 yaitu USD 754,10 /MT.
Penetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 38/M-DAG/PER/5/2016 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
“HPE dan harga referensi periode Juni 2016 ditetapkan setelah menyikapi perkembangan harga komoditas, baik nasional maupun internasional,” ungkap Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Karyanto Suprih seperti dikutip dari situs resmi kementrian, Selasa (31/5).
BK CPO untuk bulan Juni 2016 tercantum pada Kolom 2, lampiran PMK 136 Tahun 2015 sebesar USD 3/MT, tidak berubah atau sama dengan BK CPO untuk periode bulan Mei 2016 sebesar USD 3/MT.
“Harga referensi CPO saat ini meskipun turun tetapi masih berada di atas threshold pengenaan BK di level USD 750, sehingga pemerintah tetap mengenakan BK untuk CPO sebesar USD 3/MT untuk periode bulan Mei 2016,” pungkas Karyanto.
Sementara itu, harga referensi biji kakao pada bulan Juni 2016 menguat sebesar USD 146,16 atau 4,95% yaitu dari USD 2.950,11/MT menjadi USD 3.096,26/MT.
Hal ini berdampak pada penetapan HPE biji kakao, yang juga mengalami kenaikan sebesar USD 143 atau 5,4% dari USD 2.651/MT pada periode bulan Mei menjadi USD 2.794/MT.
Kenaikan harga referensi dan HPE biji kakao disebabkan oleh meningkatnya harga internasional komoditas terebut.
Namun, BK biji kakao tidak berubah dibandingkan periode bulan sebelumnya, yaitu sebesar 10%. Hal tersebut tercantum pada kolom 3 lampiran II PMK 75 Tahun 2012.
Untuk HPE dan BK komoditas produk kayu dan produk kulit tidak ada perubahan dari periode bulan sebelumnya.