Indonesia-Saudi, Jadi Kekuatan Ekonomi Dunia Islam

Thursday 21 Dec 2017, 3 : 07 pm

RIYADH-Melangkapi agenda kunjungan kerjanya di Riyadh, Saudi Arabia, delegasi DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah melakukan pertemuan dan berdialog dengan masyarakat Indonesia yang berada di Saudia Arabia di Wisma KBRI Riyadh, Rabu (21/12/2017).

Delegasi DPR RI didampingi Duta Besar Indonesia untuk Riyadh Agus Maftuh Abegebril, selaku tuan rumah.

Kepada masyarakat Indonesia di Riyadh, Fahri Hamzah mengatakan, setiap kali bertemu warga negara Indonesia, dirinya selalu memberikan catatan optimis kepada bangsa Indonesia. Dia menyampaikan bahwa apa yang diputuskan secara nasional, mengambil jalan diplomasi melalui transisi demokrasi. “Memang tidak bisa dipungkiri, alam setiap mengambil keputusan, pastinya melalui pergolakan. Tapi tentunya, pergolakan yang positif atau keputusan yang benar yang tidak boleh disesali,” ucapnya.

Sebab, lanjut Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Koorkesra) itu, dapat dibayangkan kalau dulu bangsa Indonesia tidak mengambil jalan itu, bisa lain ceritanya. Indonesia bisa mengalami kesulitan beradaptasi dengan dunia ini. “Yang cukup mendebarkan, karena negara kita terlalu beragam, kalau kita bandingkan negara kita dengan Saudi ini, sulit dibandingkan. Negara kita itu kepulauan, Timur Tengah ini kontinen, bahasanya sama, agamanya sama, dan kitab-nya sama, saya sering mengatakan ada friksi yang tidak terjembatani, sehingga muncul negara-negara gagal,” katanya

Bahkan sekarang ini, menurut Fahri negara teluk sedang bergoncang dan masyarakat Indonesia perlu waspada dari adanya kelompok-kelompok di dunia internasional ini yang punya agenda tidak positif bagi persatuan.
“Makanya saya bersyukur ada Dubes kita Pak Maftuh, yang bisa membantu negara kita di Arab ini untuk mewaspadai agenda-agenda tersebunyi yang ingin menghancurkan kawasan ini, sebagaimana dihancurkannya beberapa kawasan di negara-negara pasca Arab Sprint,” ucapnya.

Hal ini, tegas Fahri perlu dijaga bersama, karena Indonesia dan Saudi ini termasuk Jangkar Masa Depan dari kekuatan-kekuatan negara-negara baru yang tumbuh atau lahir banyak karena inisiatif dari para faunding fahter Indonesia. “Indonesia merdeka tahun 1945, tahun 1955 Bung Karno sudah membuat konferensi Asia Afrika dan banyak yang merdeka pasca konferensi Asia Afrika itu adalah negara-negara Islam, yang sekarang ini banyak dari keadaan mereka yang belum stabil,” jelasnya.

Karenanya, imbuh politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, tugas para penerus sebagai pelanjut dari gerakan Bung Karno, untuk melihat kemerdekaan ada sebagaimana yang disebutkan dalam Pembukaan UUD 1945, bahwa sesungguhnya kemerdekaan hak segala bangsa. “Inilah tugas berat kita sekarang ini, menjaga dan memelihara perdamaian dan persatuan, yang telah dirintis oleh para founding father kita,” pungkasnya.

Delegasi DPR RI yang melakukan kunker ke Riyadh antara lain, Fahri Hamsah (pimpinan), Henry Yosodiningrat (F-PDIP), Muhammad Syafrudin (F-PAN), Nurhasan Zaidi (F-PKS), Teuku Taufiqulhadi (F-NasDem), dan lainnya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pemerintah Anggarkan Rp 10 Triliun Untuk Kartu Pra Kerja

JAKARTA-Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menganggarkan Rp10 triliun untuk program kartu

Survei LSI: Jokowi-JK Unggul di 5 Provinsi Strategis

JAKARTA-Hasil survey Lingkaran Survey Indonesia (LSI) masih menempatkan pasangan Joko