Investor Sukses: Belilah Saham Ketika Harganya Sedang Turun

Wednesday 4 Nov 2015, 12 : 47 pm
by
Lo Kheng Hong, salah seorang investor sukses

JAKARTA-Investor sukses di ranah pasar modal, Lo Kheng Hong mengajarkan kiat-kiat untuk berinvestasi saham di pasar modal. Berdasarkan pengalaman berinvestasi selama 26 tahun, Lo meyakini bahwa saat terbaik membeli sebuah saham adalah saat harganya sedang murah. Kesuksesan Lo sebagai investor, antara lain, ditandai dengan memiliki saham 5 persen di PT Petrosea Tbk (PTRO) sebagai investor individu. “Bagi saya, saham yang saya beli itu tidak hanya yang bluechip tapi bagi saya, semua perusahaan itu saya lihat ketika harga sahamnya itu salah harga. Dalam arti, harganya itu jauh lebih murah dari nilai intrinsik atau nilai wajarnya,” saran Lo di Jakarta, Rabu (4/11).

“Jadi, saya menemukan perusahaan yang saya anggap salah harga maka saya langsung beli sahamnya,” imbuh dia.

Makanya, menurut dia, untuk melihat nilai saham emiten yang seperti itu, ia menyarankan untuk melihat dari sisi fundamental perusahaan. Dari aspek fundamental itu, akan kelihatan bagaimana kinerja perusahaan publik itu, manajamen di bidang usahanya, laba perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan valuasi harga saham murah atau mahal.

“Pengalaman saya ketika berinvestasi jarang sekali melihat kondisi makro ekonomi suatu masa. Karena bagi investor, hari esok itu adalah misteri. Makanya yang dilihat itu fundamentalnya,” ujar dia.

Bahkan, pepatah yang selalu dipegang oleh semua investor dari dulu sampai sekarang adalah buy on weakness.Yaitu membeli saham saat mengalami penurunan atau pelemahan.

“Makanya ketika ekonomi melambat, bahkan IHSG sempet turun 1.000 poin. Jangan panik. Ingat pepatah lama tadi. Jadi bukan membeli ketika naik. Kalau saat turun berarti kita bisa mendapatkan perusahaan yg bagus dengan harga yang murah,” ingat dia.

Dia berkisah pengalaman krisis tahun 2008 ketika pasar saham terjun bebas. Saat itu harga saham sangat murah sekali. Dan harga saham yg murah itu adalah peluang emas bagi investor.

Sementara untuk sektor-sektor yang menarik, Lo melihat, sektor-sektor yang banyak diburu seperti consumer goods, keuangan (perbankan), dan properti wajib diincar. “Kalau sektor yg menarik, yg selalu naik itu perbankan dan properti. Dan yg paling baik sektor consumer goods,” ujarnya. (TMY)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kelompok Kerja Wartawan Tangerang Beri Santunan Anak Yatim Piatu

TANGERANG-Berbagai suka cita Ramadan, Kelompok Kerja Wartawan Harian Tangerang Raya

Sambut Hari HAM Internasional, Aktivis Gerak 98 Luncurkan “Buku Hitam Prabowo Subianto”

JAKARTA-Sebuah buku yang mendokumentasikan jejak hitam Prabowo Subianto dalam berbagai