Jokowi Tolak CNOOC, China Berpaling Ke Prabowo?

Sunday 30 Sep 2018, 3 : 37 am
kontan.co.id

Ditempat terpisah, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Ahmad Muzani mengaku tak khawatir Prabowo ditinggal pendukungnya, karena datang ke acara Hari Nasional ke-69 Kemerdekaan Republik Tiongkok. Pendukung Prabowo memang kerap menyuarakan antiasing atau ‘aseng’. Begitu pula Prabowo yang sering mengkritik bahwa kekayaan Indonesia mengalir keluar negeri.

“Enggak (khawatir ditinggal), pendukung Pak Prabowo sangat memahami bahwa China itu penting,” ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (28/9/2018).

Muzani menuturkan, membangun hubungan baik dengan China sangat penting karena berpengaruh bagi faktor pembangunan ekonomi negara Indonesia. China juga merupakan salah satu negara yang memiliki hak veto di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).”China itu sesuatu yang tidak bisa dinafikan. Dia adalah negara pemenang perang dunia kedua. Dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Apa lagi sekarang dengan faktor ekonomi yang juga sangat penting. Jadi kita tidak bisa menafikan faktor itu,” tuturnya.

Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan, meski membangun hubungan dengan China penting, Indonesia tidak boleh selalu ketergantungan dengan negeri tirai bambu tersebut.”Bukan hanya kritik pemilih pak Prabowo. Tapi kritik kita semua. Jangan karena faktor China penting terus China semua. Dikit-dikit China. Nah kira-kira seperti itu,” katanya.

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri acara Hari Nasional Republik Tiongkok di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Kamis malam (27/9). Prabowo ingin hubungan Indonesia dan Tiongkok terus terjalin dengan baik.”Ya ini hari nasional Republik Rakyat Tiongkok ya saya dapat undangan. Saya hadir, kita memandang republik rakyat Tiongkok sangat penting bagi Indonesia jadi kita harus pelihara hubungan baik, kita harus tingkatkan hubungan dalam tingkat yang lebih baik saling membantu,” katanya.

Jika terpilih jadi Presiden, mantan Danjen Kopassus itu ingin Indonesia terus bersahabat dengan seluruh negara. Menurutnya menghadapi satu musuh lebih sulit. “Dengan semua negara harus baik kita, Indonesia harus punya filosofi pandangan saya 1000 kawan terlalu sedikit, 1 lawan terlalu banyak,” pungkasnya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Putut Prabantoro Minta BAPPENAS Lakukan Riset Perilaku Remaja

Menurut Taprof Ideologi itu, mereka yang duduk di bangku SMA

Menteri Marwan Siapkan 4 Langkah Strategis Mensejahterakan Desa

PONTIANAK-Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Marwan