Juni Harga BBM Naik

Wednesday 22 May 2013, 7 : 14 pm
by
Menteri Keuangan (Menkeu) M. Chatib Basri

JAKARTA-Pemerintah secara resmi mengusulkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi pada Juni 2013 mendatang. Dalam dokumen Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2013, pemerintah akan menaikkan harga BBM Bersubsidi jenis premium sebesar 2000 menjadi Rp6.500, dan solar Rp1000 menjadi Rp5.500.

Demikian pernyataan resmi Menteri Keuangan, Chatib Basri seperti disampaikan dalam Rapat Kerja Badan Anggaran (Banggar) DPR membahas RAPBN-P 2013 yang juga dihadiri Menteri PPN/Kepala Bappenas, Armida S Alisjahbana dan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo di Gedung Parlemen Jakarta, Rabu (22/5). “Pengendalian subsidi BBM melalui kenaikan harga premium Rp2.000/liter dan harga solar Rp1.000/liter per Juni 2013,” kata Chatib.

Sebelumnya, Chatib menjelaskan,  berbagai alasan diajukannya RAPBN-P 2013 ini terkait dengan perkembangan ekonomi global yang telah menyebabkan berbagai asumsi ekonomi makro berubah. Misalnya, pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 6,2 persen atau lebih rendah dari perkiraan sebesar 6,8 persen. “Ini mengakibatkan penerimaan pajak tidak akan mencapai target, sedangkan pengeluaran pemerintah membengkak, terutama untuk subsidi BBM,” terangnya.

Hal ini menyebabkan  APBN tertekan, diperkirakan bisa mencatat defisit 3,8 persen dari PDB, apabila Pemerintah tidak mengambil kebijakan apa-apa. Ini  berarti Pemerintah terancam melanggar UU yang membatasi defisit sampai 3 persen saja. “Defisit akan jauh lebih besar diatas 3 persen seandainya tidak dilakukan upaya-upaya yang tepat berkaitan dengan kebijakan subsisi BBM,” jelas dia.  

Selama ini kata dia kebijakan subsidi BBM memberi banyak manfaat kepada kelompok menengah keatas. Karena itu, alokasi BBM bersubsidi harus didesain ulang agar benar-benar berpihak ke rakyat. Sehingga kalau dialokasikan kepada kelompok menengah kebawah yang berhak mendapatkan subsidi akan lebih baik. Tanpa penyesuaian atau kenaikan harga BBM maka ada ancaman terhadap stabilitas makro yang pada akhirnya menganggu pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. “ Siapa yang mengkonsumsi BBM terbesar selama ini? 90 persen adalah mobil pribadi dan sepeda motor. Sekitar 8 persen kendaraan umum. Karena itu, struktur subsidi ini harus dibenahi karena sudah tidak adil,” pungkas dia.

Dalam pemaparannya, Chatib mengatakan, pemerintah mengalokasikan dana bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM/BLT) sebesar Rp11,6 triliun. Program perlindungan sosial sebesar Rp12,5 triliun yang terdiri dari beras untuk orang miskin Rp4,3 triliun, beasiswa untuk siswa miskin Rp7,5 triliun dan program keluarga harapan Rp700 miliar. “Tambahan dana untuk pembangunan infrastruktur dasar Rp6 triliun,” ucapnya.

Dia merincikan, perubahan asumsi makro ekonomi lainnya adalah inflasi diperkirakan akan mencapai 7,2 persen dari asumsi sebelumnya sebesar 4,9 persen. Indonesia Price Crude (ICP) menjadi USD108 per barel dari sebelumnya USD100/barel. Nilai tukar ruiah terhadap dolar Amerika Serikat menjadi 9.600 dari sebelumnya 9.300. Lifting minyak di 2013 diperkirakan sebesar 840 ribu barel/hari, padahal asumsi sebelumnya 900 ribu barel/hari. Lifting gas diasumsikan menjadi 1.240 ribu barel/hari setara minyak, sebelumnya 1.360 ribu barel/hari setara minyak.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Masyarakat Sekitar Gunung Marapi Diminta Waspadai Lahar Dingin

JAKARTA – Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya

Tekan Harga Gas Industri, Biaya Penyaluran Akan Diturunkan

JAKARTA-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membeberkan