Keasrian Istana Bawa Semangat Baru Jalankan Nawa Cita

Thursday 4 Feb 2016, 10 : 33 pm
kompas.com

JAKARTA-Komplek Istana Merdeka Jakarta tempat Presiden Jokowi berkantor, meski letaknya di pusat jantung ibukota, namun terasa natural. Suasana itu hadir seiring dengan adanya tumbuhan, pepohonan, dan kicauan satwa. Deretan pepohonan dalam komplek Istana Merdeka seperti pohon Focus Religiosa, Bauhita Verigata, Antidesma Bunius, Tians Benyamina, Mimusops Elengi, Swetenia Mahagoni, Filicium Decipiens, serta pohon Samanea Saman yang telah berusia sekitar 146 tahun tampak rindang. Malah menciptakan suasana asri dan sejuk, ditambah lagi dengan suara-suara satwa yang terkesan pedesaan. Sehingga membuat betah dan menjadi bagian dari kehidupan di sana.

Maulana, mantan perawat satwa di lingkungan rumah tangga kepresidenan menjelaskan, di era presiden Soeharto, satwa yang ada yaitu: Kancil, Rusa Putih, Kambing, Ikan Koi, Ayam Jepang, Ayam Merak, Ayam Mutiara, burung Cicak Rawo, Parkit, Bebek bali, burung Murai Batu, burung Poksai, burung Beo, burung Kebayan, dan burung Nuri Irian. “Satwa tersebut berada di kandangnya masing-masing, di istana merdeka,” ujarnya yang pernah merawat satwa-satwa itu selama 26 tahun.

Sementara Burung Betet yang saat era Presiden Soeharto dibiarkan liar, kini di era Presiden Jokowi, burung Betet liar tersebut malah dibuatkan tempat di istana merdeka, supaya betah. “Kami berharap agar satwa-satwa itu diremajakan lagi,” imbuhnya.

Zaenuddin Azis, pegawai di lingkungan rumah tangga kepresidenan juga mengatakan, Kodok yang sejak dulu ada di kolam dekat gedung wisma negara, di era Presiden Jokowi, kodok-kodok tersebut dilepas di halaman komplek Istana Merdeka. “Nampaknya Presiden Jokowi lebih senang satwa tersebut dilepaskan secara liar. Bahkan Ki Gendeng Pamungkas menyebut, kodok merupakan hewan yang mempunyai kekuatan magis,” tuturnya.

Keasrian tumbuhan dan keberadaan satwa di komplek Istana Merdeka tersebut kurang lengkap tanpa adanya patung-patung yang menghiasi komplek Istana Merdeka. Berbagai macam patung yang ada umumnya patung-patung tersebut berasal dari pulau Bali.

Diantara patung tersebut salah satunya seperti yang ada di belakang samping kiri gedung Bina Graha (kini jadi Kantor Staf Presiden) terdapat patung asal Pulau Bali, terbuat dari perunggu. Namanya disebut Patung Cakil yang tampak sangar dengan moncongnya yang tajam mirip buaya, berkuku panjang, sayap bersisik, dengan posisi hendak menerkam.

Satwa, pohon atau tanaman dan patung seolah menjadi kolaborasi antara naturalisme dan metafisika di komplek Istana Merdeka, yang menjadikan semangat bagi siapapun presiden termasuk Presiden Jokowi dalam melewati gelombang dan badai politik saat memimpin negeri ini. Melalui komitmen Nawa Cita yang terlontar saat Pilpres 2014 lalu. ** Penulis Burhanuddin Saputu (Relawan Jokowi-JK)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Polres Tangsel Buka Posko Pengaduan Pengembang Bodong

TANGERANG-Satreskrim Polres Tangerang Selatan (Tangsel) telah membuka posko pengaduan penipuan

Banjir di Tangerang, BPBD Siapkan Tim Evakuasi

TANGERANG-Sejumlah permukiman warga di kawasan Kabupaten Tangerang terendam banjir hingga