Kerja Sama ASEAN Bidang Metrologi Legal Diperkuat

Wednesday 1 May 2013, 9 : 29 pm
by

BANDUNG-Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan ASEAN  Consultative Committee for Standards and Quality Working Group 3 on Legal Metrology  (ACCSQ WG3) ke -19 yang digelar pada 1 -2 Mei 2013 di Bandung, Jawa  Barat. “Kerja sama ASEAN di bidang metrologi legal merupakan salah satu upaya untuk memfasilitasi pengurangan hambatan teknis dalam perdagangan terkait metrologi legal guna memberikan kontribusi terhadap realisasi ASEAN Free Trade Area (AFTA),” kata Wakil Menteri  Perdagangan RI Bayu Krisnamurthi yang membuka pertemuan di Bandung, Rabu (1/5).

Pertemuan ACCSQ WG3 ke-19 membahas mengenai harmonisasi persyaratan teknis alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) yang difokuskan pada persiapan penerapan  ASEAN Guidelines for verification  control of Non- Automatic Weighing Instrument, serta pengembangan kapasitas bagi otoritas metrologi legal di masing-masing negara anggota  ASEAN melalui kegiatan pelatihan di bidang metrologi legal dan interkomparasi laboratorium  antar negara anggota ASEAN.

Selain itu, pertemuan tersebut juga membahas mengenai harmonisasi persyaratan teknis untuk barang dalam keadaan terbungkus (BDKT) yang dilakukan melalui: (a)pengawasan  persiapan penerapan  ASEAN Common Requirements for Pre-Packaged Product dalam ASEAN Economic Community (AEC) Scorecard; (b) pengembangan pelatihan modul untuk pengujian BDKT (ASEAN Handbook on Pre Packaged Product) sehingga diperoleh pemahaman yang sama  terhadap penerapan ASEAN  Common Requirement for Pre-packaged Products; serta (c) pengembangan ASEAN Quantity Marking System dalam rangka mengefisiensikan pengawasan terhadap BDKT berdasarkan ASEAN Common Requirements for Pre Packaged Product.

Wamendag menjelaskan, dalam proses harmonisasi dan pengembangan persyaratan teknis di  bidang metrologi  legal, perlu dipertimbangkan bahwa kegiatan tersebut tidak menimbulkan permasalahan/hambatan baru dalam perdagangan intra ASEAN dan dapat diimplementasikan  oleh seluruh negara anggota ASEAN. Dokumen Internasional, Rekomendasi Internasional, dan

Standar Internasional dapat dijadikan dasar untuk menyelaraskan dan mengembangkan  persyaratan yang berlaku di seluruh negara anggota.  “Dengan demikian, untuk mempercepat harmonisasi penyelenggaraan kegiatan metrologi legal di kawasan ASEAN, diperlukan pembangunan kapasitas dan bimbingan teknis di bidang metrologi, baik melalui kerja sama antara negara ASEAN maupun dengan Mitra Dialog ASEAN,” lanjut Bayu Krisnamurthi.

Sebelum pertemuan ACCSQ WG3 ke-19 ini, telah diselenggarakan workshop ASEAN-PTB (Physikalisch-Technischen Bundesanstalt) tentang  Quantity Marking Scheme pada 30 April  2013. Workshop ASEAN-PTB merupakan salah satu implementasi kerja sama antara ASEAN dan PTB dalam rangka memberikan bimbingan teknis bagi negara anggota ASEAN di bidang metrologi legal. Workshop tersebut dimaksudkan sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk menggali informasi mengenai penerapan  Quantity Marking Schemedi Uni Eropa (dalam hal ini sistem penandaan kuantitas e-mark).

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Sejumlah akademisi dari kalangan kampus ternama di Indonesia angkat bicara atas kelahiran buku peraih Rekor Muri yang berjudul 100 Anak Tambang Indonesia (ATI) bahkan sebelum diluncurkan nya 17 Agustus 2021 kemarin.

Buku 100 ATI Diapresiasi 7 Kampus Ternama di Indonesia

JAKARTA-Sejumlah akademisi dari kalangan kampus ternama di Indonesia angkat bicara

Stop Narasi Politik Identitas, Utamakan Isu Ekonomi di Pilpres 2024

JAKARTA- Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) merilis survei terbaru terkait