Ketua MPR: Ada Vaksin Palsu, BPOM Ngapain Aja?

Tuesday 19 Jul 2016, 2 : 27 pm

JAKARTA-Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyayangkan adanya rumah sakit yang memberi vaksin palsu bagi sejumlah bayi. Tindakan itu merupakan kejahatan yang luar biasa. Karena itu meminta kepada pemerintah dan penegak hukum untuk dapat menumpasnya.
“Itu kejahatan luar biasa apalagi kena ke rumah sakit populer yang jadi rujukan keluarga. Saya tidak sangka ada rumah sakit yang pakai produk vaksin palsu,” katanya di Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Oleh karena itu, Ketua umum PAN ini berharap para oknum pemalsu vaksin bisa mendapat hukuman yang setimpal. Sebab pemberian vaksin palsu tentu merugikan keluarga korban karena bayi tidak mendapat kekebalan imunitas yang dibutuhkannya. “Saya harap bisa diselesaikan tuntas karena ini kan berbahaya. Ini sungguh kejahatan yang luar biasa,” jelasnya.

Lebih jauh Mantan Menteri Kehutanan era SBY mengecam rumah sakit yang ketahuan membeli dan sengaja memberi vaksin palsu. Padahal seharusnya BPOM bisa lebih memperketat lagi agar tidak kecolongan. “Ini sangat berbahaya buat bayi dipalsukan. Rumah sakitnya tidak salah tapi oknumnya yang tahu itu palsu dan tetap dibeli itu yang salah. Pengawasannya harus tegas. BPOM ngapain saja?” terangnya.

Zulkifli berharap hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak, terutama pemerintah dan BPOM. Masih banyak kekurangan yang harus dievaluasi agar tidak terjadi lagi seperti ini.

Meski demikian, Zulkifli juga memberi apresiasi terhadap gerak cepat pemerintah yang menyelenggarakan vaksin gratis di sejumlah rumah sakit dan puskesmas, seperti Puskesmas Kecamatan Ciracas, Rumah Sakit Umum Kecamatan Ciracas, RS Harapan Bunda di Jakarta Timur dan RSIA Sayang Bunda di Bekasi. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Gelora Cetak Youtuber Jadi Jurkam

JAKARTA-Pengguna yuotube yang mencapai jutaan menjadi target kampanye Partai Gelora.
Jasmerah merupakan pesan yang masih sangat relevan sampai saat ini. Karena para elit bangsa Indonesia cenderung meninggalkan sejarah. Melupakan sejarah.

Presidential Threshold, MK dan Revolusi (Mental)

Oleh: Anthony Budiawan Partai Politik melalui perwakilannnya di Dewan Perwakilan