JAKARTA-Produk thinner merek Impala ternyata mempunyai pasar yang loyal. Populasi pasarnya pun kian lama makin bertambah dan besar. Di berbagai daerah produk ini mempunyai pelanggan loyal yang selalu mencari dan paling diingat oleh konsumen di ranah digital. “Wajar saja kami diingat dan populer, karena kami sudah berdiri sejak 30 tahun silam, dan aktif merespon permintaan pasar di dalam negeri,” kata GM Marketing Impala Thinner, Andy Salim Pranata, di Jakarta, Jumat (3/6).
Respon pelanggan yang baik adalah buah dari ketekunan dan konsistensi Impala dalam menjaga kualitas dan ketersebaran produk di setiap daerah. “Untuk kualitas dan ketersebaran produk, bagi kami adalah nomor satu, barang bagus tetapi kalau susah mencarinya, maka pelanggan akan komplain dan berpindah ke produk lain, karena itu kami benar-benar menjaga dua hal itu untuk terus bisa menjadi yang terbaik,” katanya.
Untuk memenuhi permintaan pasar, saat ini Impala mempunyai 2 tempat produksi, di Jakarta dan Surabaya. Bagi Andy, Impala dikenal pasar adalah produk thinner berkualitas. “Kita memang sudah terkenal dengan kualitas bahan kita. Dan selama ini kita selalu konsisten untuk menjaga kualitas yang kita sajikan walaupun harga bahan pokok kerap naik dari tahun ke tahun. Kita cukup konsisten mengembangkan produk. Dan dari awal berdiri, Impala tidak pernah mengalami penurunan dalam hal penjualan. Selalu stabil bahkan cenderung naik,” katanya.
Jaringan distribusi yang merata dan kuat juga faktor penunjang kesuksesan Impala di pasar lokal. “Selain itu, kita juga punya keuntungan dengan proses distribusi yang cukup merata di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Namun, nama besar Impala ternyata tidak membuat Impala melaju tanpa hambatan. Menurut Andy salim, pihaknya banyak mengalami kasus tidak mengenakkan seperti black campaign. “Bahkan dulu sempat ada pemalsuan brand oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Namun orang juga sudah tahu bahwa produk Impala memiliki ciri khas tersendiri, baik dari segi kemasan, aroma, harga dan lain sebagainya. Saya rasa hal itu bisa untuk membendung respon negatif yang bermunculan. Karena kita sudah lumayan lama berkecimpung di industri ini,” katanya.
Terkait dengan jumlah pencari merek Impala di internet yang cukup banyak, bagi Andy itu adalah hasil dari kerja kerasnya melayani pelanggan dan konsisten dengan kualitas dan ketersediaan produk di seluruh Indonesia. “Walapun kami tidak punya website, sosial media, dan lainnya, tetapi jaringan distribusi dan kualitas membuat kami bisa selalu unggul, kami sadar ke depan juga harus mempersiapkan infrastruktur pemasaran di dunia digital dengan menyiapkan website dan sosial media,” katanya.
Andy berharap Impala dapat semakin besar dan akan mengikuti berbagai event-event khusus. “Selain itu, kita juga punya keinginanuntuk membangun platform digital. Karena saat ini kita memang harus masuk ke ranah tersebut agar dapat bersaing dengan kompetitor,” ujarnya penuh semangat.
