Lepas Jabatan, Harry Tanoe Serius Bangun Ekonomi Kerakyatan

Thursday 31 Mar 2016, 8 : 02 pm
biografiku.com

JAKARTA-Bos grup MNC Harry Tanoesoedibjo rela melepaskan seluruh jabatannya demi membesarkan Partai Perindo yang kini fokus membangun ekonomi kerakyatan. Untuk meraih cita-cita tersebut memang harus ada yang “dikorbankan”. “Saya keliling Indonesia selain membangun partai juga sekaligus membangun ekonomi kerakyatan. Berbagai langkah konkrit sudah mulai dari pembinaan, pelatihan, bantuan permodalan bagi UKM. Saya turun langsung demi memastikan bahwa langkah yang diambil tepat sasaran,” kata Harry Tanoesoedibjo dalam acara pelantikan ormas Pemuda Perindo di Jakarta,Kamis (31/3).

Malah Harry mengaku tak mengurusi lagi 101 perusahaan yang telah dibangunnya sejak beberapa tahun. Padahal total karyawan grup perusahaan itu sekitar 30.000 orang. Kini perusahaan itu diserahkan kepada kalangan profesional. Sehingga dirinya bisa fokus mencapai cita-cita tersebut melalui jalur partai. “Saya sudah meninggalkan perusahaan karena sudah ada yang ngurusi dan berjalan sangat baik,” tambahnya

Harry yakin pengalamannya jatuh bangun membangun usaha yang dimilikinya selama 26 tahun bisa diterapkan mencapai tujuan tersebut,selama itu dilakukan dengan militansi,kerja keras dan kerja cerdas. “Perindo hadir dengan tujuan yang jelas untuk membangun masyarakat kecil sesuai dengan tujuan kita membangun Indonesia sejahtera. Oleh karena itu Perindo akan menjadi pelopor perubah strategi berbangsa dan bernegara karena kalau tidak maka tujuan kemerdekaan yaitu memakmurkan kehidupan rakyat tidak akan tercapai,” tambahnya.

Dirinya mengaku khawatir arah pembangunan yang neolib dan kapitalis seperti sekarang terus dipaksakan dan tidak mengambil pondasi ekonomi kerakyatan,maka tujuan mensejahterakan rakyat tidak akan tercapai. Malah yang akan terjadi adalah kesenjangan antara si kaya dan si miksin akan terus melebar.Dia pun mencontohkan bagaimana dua negara yaitu India dan Cina yang perekonomian keduanya berada di bawah perekonomian Indonesia saat ini bernasib berbeda karena penerapan ekonomi neolib kapitalis dan ekonomi kerakyatan.

“Cina dan India,dua negara besar dengan tingkat pendidikan dan kesejahteraan dibawah Indonesia 30 tahun lalu.India karena jajahan Inggris menerapkan ekonomi neolib kapitalis seperti Inggris dengan harapan mereka bisa makmur seperti Inggris.Tapi karena tingkat pendidikan rakyatnya tidak semaju Inggris,yang terjadi justru penerapan ekonomi neolib kapitalis membuat jurang antara si kaya dan si miskin bertambah jauh,” jelasnya.

Sementara China awalnya ekonomi dan pendidikan rakyatnya di bawah Indonesia dengan jumlah penduduk 1,3 miliar orang. China menerapkan ekonomi kerakyatan. Membangun pondasi ekonomi dari kelompok yang justru tidak mapan. Kelompok ini diberikan perlakuan khusus mulai dari pendanaan, pelatihan dan kebijakan. Hasilnya pertumbuhan ekonomi mereka mengalami hal yang luar biasa. Kelompok ekonomi lemah semakin jauh berkurang dan jumlah masyarakat mapan terus bertambah. Cina pun menjadi kekuatan ekonomi nomer 2 terkuat di dunia,” tegasnya.

China lanjut Harry lagi sejak awal menyadari bahwa dengan masyarakat yang tingkat pendidikanya tertinggal, ekonomi kapitalis dan neo liberal tidak bisa diterapkan. “Jadi sekarang tergantung pada kita sendiri untuk merobah konsep ekonomi kita, apakah kita akan mencontoh India atau China. Kami jelas memilih membangun basis ekonomi kerakyatan, Ibarat membangun gedung dengan struktur dan pondasi yang kuat,maka membangun gedung belasan lantai juga tidak akan jadi masalah,” tandasnya.

Sementara Ketua Umum Pemuda Perindo Effendi Syah Putra mengaku Harry Tanoesudibyo sudah berkomitmen membangun ekonomi kerakyatan dan akan fokus di dunia politik demi membesarkan partai yang dibesutnya.

Dirinya mengaku akan sulit bagi Harry mencapai tujuan tersebut jika tidak meninggalkan perusahaan yang didirikannya itu. “Pak Harry Tanoe akan fokus di dunia politik. Dia bilang ke saya akan menghabiskan periode ketiga hidupnya demi mengabdi membangun ekonomi kerakyatan,” tandasnya. **aec

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

6 Arahan Presiden Atasi Dampak Covid-19 pada Sektor Ketenagakerjaan

JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pandemi Virus Korona (Covid-19) telah

Harga PUT Bank J Trust Indonesia Rp300 per Saham

JAKARTA-Harga Penawaran Umum Terbatas (PUT) 4,67miliar saham PT Bank J