Malang Tuan Rumah Terakhir Rangkaian PPN dan PPDNR 2014

Thursday 19 Jun 2014, 8 : 26 pm
by

MALANG-Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali menggelar Pameran Pangan Nusa dan Produk Dalam Negeri tingkat Regional (PPN dan PPDNR) tahun 2014 di Kabupaten Malang, Jawa Timur yang berlangsung pada 19-22 Juni 2014. Malang menjadi tempat pelaksanaan yang ke-3 atau yang terakhir kalinya di tahun 2014 untuk PPN dan PPDNR. Sama seperti dua pameran yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu di Lampung dan Purwokerto, pameran di Malang dilakukan untuk mempromosikan produk usaha kecil menengah (UKM) pangan nusantara sekaligus memperkenalkan potensi kuliner unggulan dalam negeri, serta meningkatkan penggunaan produk potensial dalam negeri yang berkualitas dan berdaya saing. “Potensi pangan lokal dan khas Malang, memiliki daya tarik tersendiri bagi provinsi peserta pameran dan juga bagi para pengunjung di sekitar lokasi pameran. Melalui pameran ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah, memaksimalkan potensi pasar dalam negeri, menumbuhkan semangat kewirausahaan dengan munculnya wirausaha baru yang kompeten, serta menciptakan lapangan kerja baru,” ujar Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam acara pembukaan PPN dan PDNR di Lapangan Kanjuruhan, Kamis, (19/6).

Pameran ini juga menghadirkan stan tematik yang berisikan aneka pangan khas Jawa Timur, khususnya Malang seperti apel dan kopi, serta produk-produk kreasi anak negeri yang sudah dipasarkan baik secara lokal hingga mancanegara dengan merk antara lain sepatu Boots “Tegep”, Radio Kayu Magno, Ban Achilles, Gitar Listrik Rick Hanes, dan Cerutu Senator. “Apel Malang telah menjadi identitas daerah yang patut kita lestarikan dan promosikan tidak hanya skala nasional bahkan internasional. Dengan terselenggaranya PPN dan PPDNR di Malang ini, diharapkan dapat terjadi ‘pertukaran’ produk dan informasi antar-UKM peserta pameran dalam memperluas jaringan pemasaran di dalam negeri,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen PDN Srie Agustina menjelaskan peserta UKM yang berpartisipasi dalam pameran ini berjumlah sekitar 100 UKM, yang terdiri dari 50 UKM peserta PPN dan 50 UKM peserta PPDNR. Selain itu, sebanyak 12 Provinsi ikut berpartisipasi dalam kepesertaan, yaitu Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Bengkulu, Maluku Utara, Papua, Banten, Sulawesi Tenggara, Lampung, dan Jawa Barat serta peserta UKM tuan rumah dari Kabupaten Malang dan Provinsi Jawa Timur. “Pameran Pangan Nusa diisi oleh 50 stan yang terdiri dari 25 stan untuk 12 Provinsi dan 25 stan untuk tuan rumah yaitu Kabupaten Banyumas dan sekitarnya. Begitu juga Pameran Produk Dalam Negeri Regional diisi 50 stan yang terdiri dari 25 stan untuk 12 Provinsi peserta dan 25 stan untuk tuan rumah yaitu Kabupaten Malang dan Jawa Timur,” jelasnya.

Srie juga menjelaskan bahwa pameran ini berfungsi sebagai ajang persaingan sehat bagi para UKM, serta sebagai sarana menjalin misi dagang lokal guna membangun konektivitas, jejaring, dan transaksi penjualan produk-produk UKM antar provinsi (regional). Di samping itu, dalam rangka implementasi Permendag 70 Tahun 2013 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, dilakukan juga penilaian produk UKM potensial oleh assessor/merchandiser dari beberapa ritel modern seperti Carrefour, Alfamart, Indomaret, Hypermart, Giant, dan lainnya yang berpotensi menjalin kemitraan dengan ritel modern tersebut. Sebagai kegiatan pendukung kedua pameran tersebut, diadakan pula Lomba Masak Makanan Minuman Khas Daerah yang bertujuan untuk mengembangkan potensi daerah khususnya keanekaragaman cita rasa nusantara serta mendorong pengembangan produk kuliner nasional. Lomba ini diikuti oleh perwakilan dari daerah peserta pameran dengan total peserta sebanyak 23 tim. Selain itu, untuk lebih meningkatkan pemasaran dan pertukaran produk UKM antarprovinsi, dilaksanakan kegiatan Forum Dagang pada Sabtu, 21 Juni 2014 di Hotel Horison Malang, sebagai upaya mempertemukan para pengusaha dari provinsi Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dengan Pengusaha Jawa Timur.

Dengan forum dagang ini diharapkan dapat menciptakan hubungan dagang antarpeserta dan meningkatkan jejaring pemasaran baru lintas regional guna terwujudnya transaksi domestik. Pada kesempatan yang sama, Mendag juga menyerahkan secara simbolis bantuan sarana usaha berupa 30 unit gerobak dagang dan 100 unit tenda dagang ke Pemerintah Kabupaten Malang, 30 unit gerobak dagang dan 100 unit tenda dagang ke Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, serta 40 unit gerobak dagang dan 100 unit tenda dagang ke Pemerintah Kota Malang.“Program fasilitasi sarana usaha ini merupakan salah satu kegiatan Kemendag yang langsung menyentuh pada kebutuhan UKM dan PKL, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktifitas dan penghasilan bagi UKM itu sendiri,” tegasnya.

PPN dan PPDNR sebelumnya dilaksanakan di Bandar Lampung (2-5 Mei 2014) dan Purwokerto (23-26 Mei 2014). Selanjutnya pelaksanaan acara puncak PPN dan PPDN Nasional pada 29 Agustus-1 September 2014 di Lapangan Monas, Jakarta.

Pada kesempatan yang sama, sebelum membuka PPN dan PPDNR, Mendag juga berkunjung ke Pabrik Gula Kebon Agung guna menyaksikan lelang gula petani. Lelang gula ini diikuti oleh Pabrik Gula Kebon Agung, tiga pabrik gula di bawah PT RNI, dan empat pabrik gula di bawah PTPN X. Selain itu, Mendag mengunjungi Pasar Murah di Lapangan Panurakan. Lokasi ini dipilih karena merupakan daerah strategis yang dekat dengan pemukiman masyarakat menengah ke bawah.Barang kebutuhan pokok yang dijual dalam Pasar Murah tersebut antara lain beras, minyak goreng, tepung terigu, gula, paket sembako, serta produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Beras akan disediakan oleh BULOG dengan kuantitas sebesar 2 ton. Adapun jenis beras yang dijual adalah jenis IR-64 sebanyak 1 ton dengan harga Rp 6.500/kg dan kualitas premium sebanyak 1 ton dengan harga Rp 7.500/kg. Minyak Goreng akan disediakan oleh Bulog sebanyak 2 ton dan dijual dengan harga Rp 10.500/liter. Tepung terigu akan disediakan oleh Bogasari dengan kuantitas sebesar 1 ton dan dijual dengan harga sebesar Rp 7.250/kg. Gula akan disediakan oleh PG Kebon Agung dengan kuantitas sebesar 2 ton dan dijual dengan harga Rp 8.000/kg. Sembako akan disediakan oleh Alfamart dan Indomaret masing-masing sebesar 300 paket (total 600 paket) dengan harga di bawah pasar. Sedangkan produk UKM yang akan dikoordinasikanoleh Disperindag Kabupaten Malang.

“Pasar Murah diharapkan menjadi pasar penyeimbang dan dijadikan referensi untuk barang kebutuhan pokok yang cenderung naik menjelang puasa dan Lebaran. Pasar Murah juga dapat membantu masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari,” ujar Mendag.

Mekanisme penjualan barang pada Pasar Murah adalah secara tunai (tanpa menggunakan kupon) dan dilakukan pembatasan pembelian. Mekanisme pembatasan pembelian akan diatur oleh Disperindag Provinsi Jawa Timur.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tol Balikpapan-Samarinda Beroperasi Akhir 2019

BALIKPAPAN-Anak usaha PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS),  yang mengelola Jalan

Commonwealth Life Raih Dua Penghargaan di 2016

JAKARTA- Salah satu perusahaan asuransi jiwa terkemuka dan terdepan di