PDAM KTR Selidiki Penyebab Pipa Bocor

Wednesday 12 Dec 2018, 9 : 00 pm
by
Ilustrasi

TANGERANG-Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja (PDAM TKR) Kabupaten Tangerang, memastikan tengah menyelidiki kebocoran pipa saluran air di wilayah Batu Ceper, Daan Mogot, Kota Tangerang, Rabu (12/12).

Kabid Humas PDAM TKR Samsudin menjelaskan, kebocoran itu masih dalam pemeriksaan tim di lapangan. Namun dugaan awal, kebocoran pipa air curah yang didistribusikan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya itu, karena tertimpa material longsor.

“Dugaanya karena tanah di area pipa itu longsor, sehingga menimpa pipa dan terjadi kebocoran,” ucap Humas PDAM TKR Kabupaten Tangerang, Samsudin, Rabu (12/12).

Dari pantauan di lokasi, di wilayah Batu Ceper, kota Tangerang, area pipa yang bocor itu, sedang dilakukan pembangunan proyek Tol Bandara.

“Kita engga bisa memastikan itu, penyebab pasti masih diperiksa tim. Saya juga akan mendatangi lokasi. Memang ada proyek pekerjaan tol Bandara di lokasi pipa yang bocor,” katanya.

Samsudin menyebutkan, imbas kebocoran itu, pihaknya meminta pelanggan PDAM TKR Kabupaten Tangerang, bersabar untuk memperoleh aliran air bersih ke rumah-rumah mereka.

“Kalo pasokan berdampak, untuk Daerah distribusi di Tanah Tinggi, wilayah Jakarta, Budi Indah Perkasa, Duta Garden, sekitar Batu Ceper, Daan Mogot dan sekitarnya. Perkiraan saja sekitar 10 ribu pelanggan,” ucap Samsudin.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga, pihaknya memastikan akan mensuplai pasokan air bersih dengan mobil tangki.

“Penangananya dengan mobil tangki, kalau itu berdampak panjang penyelesaiannya. Karena ini perlu penanganan oleh pihak ke tiga,” ucapnya. (Raja Tama)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Jual Nasi Goreng Keliling, Inilah Modus Maling Motor di Tangsel

TANGERANG-Unit Reskrim Polsek Pamulang Tangerang Selatan (Tangsel) berhasil mengamankan Arohmanul

Utang Pemerintah Rp3438 Triliun Mayoritas SBN

JAKARTA-Kementerian Keuangan mengungkapkan total utang pemerintah pusat tercatat Rp3.438,29 triliun