Pemerintah Terus Dorong Investasi Industri di Dalam Negeri

Thursday 7 Aug 2014, 2 : 48 pm
by

JAKARTA-Pemerintah terus mendorong para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, karena investasi industri diharapkan dapat menyerap banyak tenaga kerja, memberi multiplier effect bagi perekonomian nasional yang pada gilirannya menambah penerimaan negara. Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan mendorong investasi yang masuk di Indonesia agar dilakukan di luar Pulau Jawa.

Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat menilai prospek investasi di Indonesia masih menjanjikan. Data menyebutkan, triwulan II-2014 industri pengolahan non-migas tumbuh secara kumulatif sebesar 5,49% atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi (PDB) yang sebesar 5,17%. “Cabang-cabang industri yang mengalami pertumbuhan tinggi antara lain Industri Makanan, Minuman & Tembakau sebesar 9,62%, Industri Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya sebesar 6,35%, Industri Alat Angkut, Mesin & Peralatannya sebesar 4,52%, serta Industri Barang Lainnya sebesar 15,77%,” ujar Hidayat disela-sela acara halal bihalal dengan seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Perindustrian di Ruang Garuda, Gedung Kemenperin, Jakarta, Rabu (6/8).

Sementara itu, katanya pada Triwulan II-2014, realisasi investasi di sektor industri masih stagnan. Hal ini salah satunya dikarenakan para investor masih menunggu terbentuknya pemerintahan baru pasca Pemilihan Presiden 2014.

Investasi PMDN sektor industri pada Triwulan II-2014 mencapai Rp 12,07 triliun atau meningkat 8,6% dibandingkan Triwulan I- 2014 sebesar 11,11 triliun. Sehingga total investasi PMDN sektor industri pada Semester I- 2014 menjadi Rp 23,18 triliun atau memberikan kontribusi sebesar 31,8% terhadap seluruh investasi PMDN nasional pada Semester I- 2014.“Cabang industri yang memberikan kontribusi besar terhadap investasi PMDN, antara lain: industri makanan Rp Rp 9,76 triliun, industri kimia dan farmasi Rp 3,45 triliun, serta industri mineral non logam Rp 3,32 triliun,” urainya.

Investasi PMA sektor industri pada Triwulan II-2014 mencapai USD 3,22 miliar atau sedikit lebih rendah dibandingkan Triwulan I- 2014 sebesar USD 3,49 miliar. Dengan demikian, total investasi PMA sektor industri pada Semester I-2014 menjadi USD 6,71 miliar atau memberikan kontribusi sebesar 46,9% terhadap seluruh investasi PMDN nasional pada Semester I-2014. “Dan cabang industri yang memberikan kontribusi besar terhadap investasi PMA, antara lain: industri makanan USD 2,06 miliar, industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain USD 1,03 miliar, serta industri kimia dan farmasi USD 979,4 juta,” tuturnya.

Dalam rangka mendorong realisiasi investasi, Pemerintah tetap menyediakan berbagai insentif fiskal seperti Tax Holiday dan Tax Allowance. Cabang-cabang industri yang investasinya diharapkan tumbuh tinggi adalah industri berbasis migas dan sumber daya mineral serta industri berbasis agro. Hal ini sejalan dengan program prioritas Kemenperin, yaitu pengembangan industri hilir berbasis agro, migas, dan bahan tambang mineral, serta peningkatan daya saing industri berbasis SDM, pasar domestik, dan ekspor.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Di “Konser Lilin Putih,” Ganjar Pranowo Serukan Semangat Persaudaraan dan Kemanusiaan

JAKARTA-Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo menyerukan pesan

Dengar Keluh Kesah Buruh & UMKM di Bekasi, Ganjar Janji Berantas Praktik KKN

BEKASI-Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo bertekad memberantas praktik