Pengembangan Gas Dongkrak Industri Metering Sistem

Friday 22 May 2015, 3 : 39 pm

JAKARTA-Perlambatan ekonomi membuat bisnis dan industri perminyakan lesu. Namun berbeda dengan gas, justru tak kena imbas. Bahkan industri gas memiliki prospek cerah, termasuk infrastruktur industri pendukungnya. “Apalagi gas makin dikembangkan pemerintah, ini membuat kita makin optimis merebut pangsa pasar nasional,” kata Direktur Pemasaran PT Pratiwi Putri Sulung (PPS) Badrudin yang ditemui wartawan disela-sela di Konvensi Migas  Indonesian Petrolium Association  (IPA) di Jakarta, Jumat (22/5/2015).

Program pemerintah mengembangkan gas, kata Badrudin lagi justru mendorong beberapa proyek infrastruktur gas kota oleh Pertagas yang ditargetkan sampai 2 juta sambungan. “Tentu ini pasar yang prospektif. Belum lagi dari PGN yang juga menargetkan satu juta sambungan ke rumah tangga,” tambahnya.

Menurut Badrudin, perusahaannya merupakan perekayasa metering gas sistem. Produk ini mencakup beberapa tipe,  turbine meter, volume corector, ultrasonic flowmeter dan regulator. “Perangkat ini kita tawarkan  kepada konsumen, mulai dari pembangunan SPBG, Industri dan gas rumah tangga. Yang kita tawarkan adalah sistemnya,” terangnya.

Badrudin memberi contoh pembangunan jaringan gas kota di Bekasi, pihak ikut menjadi pemasok dan perekayasa jaringan gas kota yang mengaliri sekityar 4000 rumah tangga. “Kita bekerja sama beberapa perusahaan termasuk Pertagas.,” tuturnya.

Saat ditanya  berapa proyek yang digarap 2014, Badrudin menjelaskan  pada 2014 ada sekitar 153 unit metering gas sistem yang terpasang. “Untuk 2015, kita menargetkan lebih dari itu. Makanya terus kita genjot,” ucap lelaki asal Semarang itu.

Disinggung mengenai pembangunan 35.000 Megawatt listrik, lanjut Badrudi lagi, tentu ini merupakan pasar yang potensial. Seperti diketahui, pemerintah telah menandatangani tiga kontrak jual beli gas bumi senilai US$ 299 juta atau sekitar Rp 3,7 triliun selama kontrak berlangsung. Kontrak jual beli gas tersebut merupakan bagian dari proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW).
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengatakan dari 35.000 MW pembangkit listrik yang akan dibangun, terdapat 13.400 MW yang akan menggunakan bahan bakar gas. Pada 2014 lalu, pasokan gas untuk domestik mencapai 59,8 persen sementara untuk ekspor sebesar 40,20 persen. Sedangkan pada tahun ini, pemanfaatan gas untuk domestik diperkirakan akan naik menjadi 62,7 persen, sedangkan untuk ekspor akan turun menjadi 37,3 persen. (cea)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pengamat: Pembahasan Amendemen UUD Jangan Sampai Melebar

SEMARANG-Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Teguh Yuwono menyebut amendemen Undang-Undang

Kemenkeu : Dana Bagi Hasil Tembakau Capai Rp2,8 Triliun

JAKARTA-Kementerian Keuangan menetapkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau untuk