JAKARTA-PermataBank mencatat laba bersih setelah pajak (konsolidasi – diaudit) sebesar Rp. 1,368 triliun pada 2012 meningkat 18% year-on-year (yoy) dari tahun 2011 sebesar 1,160 triliun rupiah. Peningkatan juga terjadi pada total asset mencapai Rp. 131,8 triliun, naik 30% yoy dari Rp 101,3 triliun. Kenaikan ini ditopang oleh pertumbuhan kredit yang kuat. “PermataBank kembali mencatat pertumbuhan yang kuat di tahun ini, dengan kemajuan yang terjadi di semua area baik di sisi pinjaman, simpanan, kapasitas organisasi dan layanan. Hal ini menggarisbawahi kekuatan dari model perbankan kami dan mencerminkan komitmen untuk terus memenuhi kebutuhan perbankan nasabah kami, mengembangkan PermataBank dan mendukung perekonomian nasional. Kami berterima kasih kepada para pemangku kepentingan yang telah mendukung Bank khususnya nasabah kami atas kepercayaan mereka dan berharap dapat terus membangun masa depan bersama yang lebih baik,” ujar Direktur Utama PermataBank David Fletcher, di Jakarta, Rabu (27/2).
Menurut dia, kinerja operasional PermataBank selama periode tersebut terus membaik. Laba operasional naik 20% yoy menjadi Rp. 1,728 triliun, didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Pendapatan bunga bersih tumbuh 43% yoy menjadi Rp. 5,898 triliun ditopang oleh pertumbuhan kredit yang kuat.
Sementara itu pendapatan berbasis biaya (fee based income) naik 7% yoy menjadi Rp. 1,109 triliun. sementara itu, kredit yang disalurkan PermataBank tumbuh 36% yoy dari Rp 69,3 triliun pada akhir 2011 menjadi Rp 94,4 triliun pada akhir 2012. Kredit tumbuh di semua segmen bisnis, termasuk pertumbuhan yang kuat di segmen UKM. Total aset mencapai Rp. 131,8 triliun, naik 30% yoy dari Rp 101,3 triliun di tanggal 31 Desember 2011.
Basis pendanaan kian beragam dan terus tumbuh. Dana pihak ketiga – termasuk pendanaan Syariah – meningkat 27% yoy menjadi Rp. 104,7 triliun di mana giro dan tabungan (CASA) mencatat kenaikan yang kuat masing-masing 23% yoy dan 32% yoy menjadi Rp. 20,6 triliun dan Rp. 20,4 triliun. Sementara itu deposito berjangka mencatat pertumbuhan yang sehat, naik 21% yoy menjadi Rp. 56,5 triliun di akhir tahun 2012. Pendanaan syariah tercatat meningkatkuat 97% yoy menjadi Rp 7,2 triliun.
Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di tingkat yang optimal yaitu 89,5% di akhir 2012, dibandingkan 83,1% pada akhir 2011. Bank juga menunjukkan perbaikan yang berkesinambungan dalam kualitas pinjamannya, yang tercermin pada kepatuhan Bank pada prinsip kehati-hatian. Gross dan Net Non Performing Loan (NPL) masing-masing mengalami perbaikan menjadi 1,4% dan 0,4% pada Desember 2012 dari 2,0% dan 0,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Struktur permodalan Bank tumbuh kuat di tengah pertumbuhan kredit yang juga kuat. Setelah menuntaskan Right Issue sebesar Rp. 2 triliun dan menerbitkan dua Obligasi Subordinasi (Subdebt) dengan total senilai Rp. 2,5 triliun, rasio kecukupan modal (CAR) Bank menjadi 15,9%, mengalami perbaikan sebesar 179 bps dibandingkan dengan tahun lalu.
Perkembangan lain yang menggembirakan adalah kinerja yang kuat dari Unit Usaha Syariah yang terus menerus diperkuat dengan mendayagunakan jaringan dan infrastruktur PermataBank yang ada. PermataBank Syariah mencatat pertumbuhan laba bersih yang kuat sebesar 93% yoy menjadi Rp. 256 miliar dari Rp. 133 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu. Total aset tumbuh 103% yoy menjadi Rp. 10,6 triliun didorong oleh pertumbuhan yang kuat di pembiayaan Syariah.