Presiden Ingatkan Santri Bersiap Hadapi MEA

Thursday 5 May 2016, 12 : 56 am
by
Presiden Joko Widodo berdialog dengan seorang santri di Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API), Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah

MAGELANG-Presiden Joko Widodo menghadiri Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API), Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah Rabu malam (4/5).

Presiden Jokowi tiba di pondok pesantren yang memiliki 4.800 santri putra dan 2.500 santri ini pukul 19.45 WIB. Dalam kesempatan ini, Prediden Jokowi juga berdialog dengan para santri.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi, menyampaikan kepada para santri saat ini merupakan era persaingan. Era kompetisi ini bukan hanya antar individu dengan individu, kota dengan kota, atau provinsi dengan provinsi tetapi sudah antar negara dengan negara. Karena itu, para santri harus siap. “Para santri  saya kira sudah tahu, bahwa mulai awal Januari yang lalu sudah dibuka  yang namanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),” ujar Presiden.

Dengan adanya MEA, lanjut Presiden, persaingan antar negara di ASEAN sudah tidak dapat ditolak lagi. “Orang Malaysia ke sini boleh, orang Indonesia juga ke Malaysia boleh. Orang Singapura ke sini boleh, orang Indonesia ke Singapura juga boleh. Itu negara sudah tidak ada batasnya,” kata Jokowi mencontohkan.

Presiden Jokowi mengingatkan para santri untuk bersiap menghadapi dan memenangkan era persaingan. “Ilmu ditambah, kerja keras ditambah, belajar ditambah, apapun-apapun, pengalaman ditambah,” pesan Presiden.

Presiden juga berpesan kepada para santri agar nantinya mengeluti profesi  dengan sungguh-sungguh tanpa ada keterpaksaan, sehingga bekerja itu dengan rasa ikhlas dan senang. “Menjadi entrepreneur atau pedagang yang baik. Kalau petani ya juga petani yang professional. Kalau jadi nelayan ya nelayan yang professional. Demikian juga, jika ingin jadi pejabat ya nanti juga pejabat yang profesional,” kata Jokowi disambut tepuk tangan meriah para santri.

Presiden Jokowi optimisme santri-santri dapat memenangkan persaingan di era MEA ini.  “Kalau tepuk tangannya keras seperti ini menunjukkan bahwa ada optimisme. Karena setiap hari di pondok selalu diisi oleh para kyai, optimisme itu menjadi muncul. Insya Allah ke depan dalam persaingan itu, dalam kompetisi itu insya Allah kita akan memenangkan,” kata Jokowi seraya menyampaikan keyakinannya para santri ini akan menjadi aset bangsa Indonesia.

Di akhir sambutannya, Presiden Jokowi juga menyampaikan kiat-kiatnya dalam memenangkan persaingan sewaktu masih remaja dulu. “Kalau teman saya belajar  2 jam ya saya 4 jam. Teman saya belajar 4 jam ya saya belajar 8 jam. Harus seperti itu, ya memang harus dilebihkan karena saya nggak punya modal, nggak punya apa-apa, yang kita maksimalkan ya diri kita sendiri. Tanpa kelebihan-kelebihan yang seperti itu, ya kita akan menjadi kalah,” pungkas Presiden.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pemerintah Diminta Tunda Pengesahan RUU KUHP

BANDUNG-Koalisi Kemerdekaan Beragama atau Berkeyakinan Bandung meminta Pemerintah menunda rencana

Inpex Tegaskan Komitmen Tetap Kembangkan Blok Masela

JAKARTA-Operator Blok Masela, Inpex Masela Ltd menegaskan komitmennya untuk terus